40 Alat Ukur Laboratorium dan Fungsinya

oleh | Mar 2, 2023 | Laboratorium

Dalam dunia laboratorium, penggunaan alat ukur yang tepat sangatlah penting dalam memastikan keakuratan hasil eksperimen. Terdapat berbagai macam alat ukur laboratorium yang berbeda, masing-masing memiliki fungsi yang spesifik dalam mengukur parameter tertentu. Dalam artikel ini, akan dijelaskan tentang macam-macam alat ukur laboratorium beserta fungsinya masing-masing. Dengan memahami jenis-jenis alat ukur laboratorium dan fungsinya, diharapkan pembaca dapat memilih alat ukur yang tepat dan menggunakannya secara efektif untuk mendapatkan hasil eksperimen yang akurat dan dapat diandalkan.

Alat ukur laboratorium

Alat ukur laboratorium adalah peralatan yang digunakan untuk mengukur parameter tertentu dalam berbagai eksperimen di laboratorium. Alat ukur laboratorium digunakan untuk memastikan akurasi dan keandalan data yang dihasilkan dari hasil eksperimen. Lalu berikut ini saya akan memberikan salah satu daftar alat ukur di laboratorium, yaitu sebagai berikut.

Daftar alat ukur di laboratorium

Alat Ukur Laboratorium dan Fungsinya

Di laboratorium, pengukuran yang akurat dan konsisten sangat penting untuk memastikan kebenaran hasil eksperimen. Alat ukur laboratorium sangat penting untuk memastikan akurasi dan keandalan data. Berikut adalah beberapa macam alat ukur laboratorium dan fungsinya:

1. Termometer Gelas

Termometer Gelas adalah salah satu jenis alat ukur suhu yang sering digunakan di laboratorium. Termometer ini terbuat dari kaca dan biasanya diisi dengan cairan seperti alkohol atau merkuri. Termometer Gelas biasanya memiliki skala yang terukur dalam derajat Celsius atau Fahrenheit, dan memiliki rentang suhu yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan pengguna. Cara kerja Termometer Gelas adalah dengan mengukur perubahan volume cairan di dalam tabung yang disebabkan oleh perubahan suhu. Termometer Gelas biasanya digunakan dalam eksperimen yang memerlukan pengukuran suhu dengan tingkat akurasi yang relatif rendah. Namun, penggunaan Termometer Gelas perlu dilakukan dengan hati-hati karena kaca dapat pecah dan cairan yang terkandung di dalamnya dapat berbahaya jika tertelan atau terpapar pada kulit atau mata.

2. Enclosure

Enclosure atau dalam bahasa Indonesia sering disebut kotak atau kabinet pengaman adalah alat yang digunakan untuk menyimpan, mempertahankan, dan mengatur suhu lingkungan di dalamnya. Berikut adalah pemahaman dan fungsi dari beberapa jenis enclosure yang umum digunakan:

Freezer

Freezer adalah enclosure yang digunakan untuk menyimpan bahan makanan atau bahan biologis pada suhu yang sangat rendah. Freezer biasanya digunakan untuk menyimpan sampel biologis seperti darah, jaringan, dan sel yang harus disimpan pada suhu yang sangat rendah agar tetap terjaga kualitasnya.

Incubator

Incubator adalah enclosure yang digunakan untuk menumbuhkan dan memelihara mikroorganisme atau sel hidup pada suhu yang stabil dan dikendalikan dengan ketat. Incubator biasanya digunakan untuk penelitian biologi dan medis, seperti penumbuhan bakteri atau sel kanker.

Oven

Oven adalah enclosure yang digunakan untuk mengeringkan atau memanaskan bahan pada suhu yang tinggi. Oven biasanya digunakan dalam bidang industri, laboratorium, dan penelitian untuk mengeringkan atau memanaskan sampel kimia, bahan sintetik, atau material.

Furnace

Furnace adalah enclosure yang digunakan untuk memanaskan bahan pada suhu yang sangat tinggi dan biasanya digunakan untuk mencairkan atau mengubah sifat material menjadi bentuk yang lebih baik atau lebih mudah diproses. Furnace biasanya digunakan dalam bidang industri dan penelitian, seperti pengecoran logam atau pengolahan material berbasis batu bara.

Fungsi dari semua jenis enclosure ini adalah untuk menyediakan lingkungan yang dikendalikan secara ketat dan stabil agar bahan yang disimpan atau diproses tetap terjaga kualitasnya dan sesuai dengan kebutuhan aplikasinya. Selain itu, enclosure juga dapat digunakan untuk mencegah kontaminasi atau kerusakan pada bahan selama penyimpanan atau proses pengolahan

3. Liquid Bath (Water bath, Oil Bath, dan Silicone Bath)

Liquid Bath adalah alat yang digunakan untuk memanaskan atau mendinginkan sampel dalam cairan, seperti air, minyak, atau silikon, dengan tujuan mengatur suhu sampel tersebut. Liquid Bath biasanya digunakan dalam eksperimen atau pengujian di laboratorium, dan digunakan untuk mempertahankan suhu yang konstan pada sampel.

Terdapat beberapa jenis Liquid Bath, di antaranya Water Bath, Oil Bath, dan Silicone Bath. Water Bath adalah Liquid Bath yang menggunakan air sebagai cairan pendingin atau pemanas. Water Bath biasanya digunakan untuk pengujian atau eksperimen yang membutuhkan suhu yang stabil dan relatif rendah, seperti kultur bakteri, pemeriksaan kualitas produk makanan, atau pengujian material.

Oil Bath adalah Liquid Bath yang menggunakan minyak sebagai cairan pendingin atau pemanas. Oil Bath digunakan untuk pengujian atau eksperimen yang membutuhkan suhu yang lebih tinggi dan stabil, seperti uji kestabilan bahan kimia atau pengujian material pada suhu tinggi.

Silicone Bath adalah Liquid Bath yang menggunakan silikon sebagai cairan pendingin atau pemanas. Silicone Bath biasanya digunakan dalam eksperimen atau pengujian yang membutuhkan suhu yang sangat rendah, seperti pada pengujian material untuk aplikasi satelit atau pesawat luar angkasa.

Dalam penggunaannya, Liquid Bath harus diatur dengan kontrol suhu yang akurat dan terkontrol untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil pengujian atau eksperimen. Liquid Bath juga harus dirawat dan dibersihkan secara teratur untuk mencegah terjadinya kontaminasi yang dapat merusak sampel atau bahan yang diproses di dalamnya.

4. Dial Thermometer (Thermo Gauge/ Bimetal Thermometer)

Dial Thermometer, juga dikenal sebagai Thermo Gauge atau Bimetal Thermometer, adalah alat ukur suhu yang terdiri dari dua logam yang berbeda yang disusun secara spiral. Ketika suhu naik, kedua logam akan mengalami ekspansi termal dengan kecepatan yang berbeda, sehingga mengakibatkan pergerakan jarum pada skala yang terukur.

Dial Thermometer dapat digunakan untuk mengukur suhu dalam berbagai macam lingkungan dan aplikasi, baik di laboratorium maupun di lapangan. Dial Thermometer sering digunakan dalam proses industri seperti pada pabrik pengolahan makanan, pengolahan minyak dan gas, serta pada peralatan HVAC (heating, ventilation, and air conditioning).

Dial Thermometer memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis thermometer lainnya, seperti mudah dibaca, memiliki akurasi yang cukup baik, tahan lama, dan tidak memerlukan perawatan khusus. Selain itu, Dial Thermometer juga dapat disesuaikan dengan skala suhu yang diinginkan dan memiliki berbagai macam ukuran dan bentuk yang sesuai dengan aplikasi yang berbeda.

Namun, perlu diingat bahwa Dial Thermometer memiliki batasan dalam penggunaannya, terutama dalam hal suhu yang tinggi atau rendah. Selain itu, Dial Thermometer juga rentan terhadap kesalahan pengukuran jika tidak dioperasikan dengan benar atau tidak dikalibrasi secara teratur. Oleh karena itu, perlu adanya perawatan dan pengawasan yang teratur untuk menjaga akurasi dan keandalan pengukuran suhu yang dilakukan dengan Dial Thermometer.

5. Termometer Resistansi ( RTD Thermometer/ Thermiostor)

Termometer Resistansi atau RTD (Resistance Temperature Detector) adalah sensor suhu yang mengukur perubahan resistansi listrik dari elemen resistif ketika suhu berubah. Ketika suhu naik, resistansi dari elemen resistif juga naik, dan sebaliknya. RTD umumnya terbuat dari logam, seperti platinum atau nikel, dan pengukuran resistansinya dilakukan dengan menggunakan jembatan Wheatstone. RTD memiliki ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan sensor suhu lainnya seperti thermistor, tetapi juga lebih mahal dan membutuhkan waktu untuk stabil setelah perubahan suhu.

6. Termokopel Tipe K dan indikator

Termokopel adalah sebuah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mengukur suhu dengan prinsip terjadinya beda potensial atau tegangan listrik pada ujung-ujung logam yang berbeda saat dipanaskan. Dua jenis logam yang umum digunakan untuk membuat termokopel adalah Chromel-Alumel dan Type-K. Prinsip kerja dari termokopel didasarkan pada efek Seebeck, di mana terdapat tegangan yang muncul akibat perbedaan suhu pada dua titik di antara kedua jenis logam yang berbeda. Tegangan ini kemudian dikonversi menjadi nilai suhu yang dapat dibaca pada indikator suhu.

Indikator suhu merupakan alat untuk menampilkan nilai suhu yang diukur oleh termokopel atau sensor suhu lainnya. Indikator suhu dapat berupa alat digital atau analog, tergantung pada jenis yang digunakan. Fungsi dari indikator suhu adalah untuk membaca dan menampilkan nilai suhu yang diukur oleh termokopel, sehingga pengguna dapat mengukur suhu dengan lebih mudah dan akurat.

Dalam aplikasi industri, termokopel dan indikator suhu sering digunakan dalam proses produksi dan pengendalian suhu pada mesin dan alat produksi. Dengan bantuan dari termokopel dan indikator suhu, proses produksi dapat dikendalikan dengan lebih baik dan suhu dapat dijaga pada rentang nilai yang diinginkan, sehingga kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik dan stabil. Selain itu, termokopel dan indikator suhu juga sering digunakan dalam aplikasi laboratorium, penelitian dan pengujian material, serta aplikasi di bidang kelistrikan dan elektronika.

7. Termometer Inframerah (IR Thermometer/Infrared Thermometer)

Termometer Inframerah atau IR Thermometer atau Infrared Thermometer adalah alat pengukur suhu yang menggunakan teknologi sinar inframerah untuk mengukur suhu dari jarak jauh tanpa menyentuh objek yang diukur. Prinsip kerja IR Thermometer didasarkan pada pancaran radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh objek yang dipanaskan, yang kemudian diterima oleh sensor IR Thermometer dan diubah menjadi nilai suhu.

IR Thermometer biasanya terdiri dari sensor inframerah, lensa, sirkuit elektronik, dan tampilan atau display untuk menunjukkan nilai suhu yang diukur. Alat ini dapat mengukur suhu dari jarak yang cukup jauh, sehingga cocok untuk digunakan pada objek yang sulit dijangkau atau berbahaya untuk diukur dengan termometer konvensional.

IR Thermometer umumnya digunakan dalam aplikasi industri, seperti pemantauan suhu pada mesin dan peralatan industri, pemantauan suhu dalam proses produksi, pemantauan suhu pada alat transportasi, dan sebagainya. Selain itu, IR Thermometer juga dapat digunakan dalam aplikasi di bidang medis, seperti untuk mengukur suhu tubuh atau permukaan kulit pasien. IR Thermometer juga dapat digunakan di bidang makanan, untuk mengukur suhu pada makanan yang sedang dipanaskan atau didinginkan, sehingga memastikan keamanan dan kualitas makanan.

8. Thermohygrometer (Data Logger/Humidity Temperature Meter)

Thermohygrometer atau Data Logger atau Humidity Temperature Meter adalah sebuah alat pengukur suhu dan kelembapan atau kadar air di udara. Alat ini terdiri dari dua sensor, yaitu sensor suhu dan sensor kelembapan, yang dapat membaca nilai suhu dan kelembapan di lingkungan sekitarnya.

Fungsi utama dari Thermohygrometer adalah untuk membantu dalam mengukur suhu dan kelembapan di lingkungan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk memantau dan mengatur kondisi lingkungan yang optimal untuk kesehatan dan kenyamanan manusia, serta untuk menjaga kualitas produk atau bahan dalam lingkungan tertentu.

Thermohygrometer sering digunakan dalam aplikasi di berbagai bidang, seperti dalam ruang lingkup industri, laboratorium, lingkungan yang sensitif seperti perpustakaan dan museum, perawatan kesehatan, pertanian, dan sebagainya.

Data Logger adalah jenis Thermohygrometer yang dapat merekam dan menyimpan nilai suhu dan kelembapan dalam waktu tertentu. Data Logger biasanya digunakan untuk pemantauan jangka panjang dan memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan dan menganalisis data dengan lebih teliti dan efisien. Data Logger sering digunakan dalam aplikasi di industri, lingkungan yang sensitif, dan penelitian ilmiah.

9. Climatic Chamber

Climatic Chamber adalah sebuah alat yang digunakan untuk mensimulasikan kondisi lingkungan tertentu, seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, cahaya, dan kondisi atmosferik lainnya. Alat ini berbentuk seperti sebuah kamar atau ruangan yang hermetis, yang dilengkapi dengan sistem kontrol suhu dan kelembapan, sistem pengaturan tekanan udara, dan sistem pengaturan cahaya.

Fungsi utama dari Climatic Chamber adalah untuk melakukan pengujian atau simulasi pada berbagai jenis bahan, produk atau komponen, dalam kondisi lingkungan yang dapat diatur dan dikontrol. Dengan alat ini, para peneliti atau produsen dapat menguji kinerja bahan atau produk mereka dalam kondisi lingkungan yang berbeda-beda, sehingga dapat memprediksi kemampuan bahan atau produk dalam berbagai situasi, mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan, dan melakukan perbaikan atau perubahan sesuai dengan hasil pengujian.

Contoh penggunaan Climatic Chamber adalah dalam penelitian di bidang teknologi, seperti pengujian suhu pada komponen elektronik, pengujian kebocoran pada sistem pendingin, pengujian korosi pada bahan logam, pengujian daya tahan pada bahan konstruksi, dan sebagainya. Alat ini juga dapat digunakan dalam industri manufaktur, seperti untuk memastikan kualitas produk dalam kondisi lingkungan yang berbeda-beda, seperti udara kering atau lembab, suhu panas atau dingin, dan sebagainya.

10. Anak Timbangan (Weight Set/ Batu Timbang)

Anak Timbangan (Weight Set) atau Batu Timbang adalah sebuah alat yang terdiri dari sejumlah beban dengan berat yang sudah ditentukan dan diketahui secara pasti. Beban-beban ini digunakan untuk menyeimbangkan atau mengkalibrasi timbangan agar dapat menghasilkan hasil yang akurat.

Fungsi utama dari Anak Timbangan adalah untuk memberikan pengukuran yang akurat dan konsisten pada sebuah timbangan. Setiap beban pada Anak Timbangan memiliki nilai berat yang diketahui dengan pasti, sehingga dapat digunakan untuk memastikan bahwa timbangan memberikan hasil yang akurat dan konsisten setiap kali digunakan. Anak Timbangan biasanya digunakan dalam bidang yang memerlukan pengukuran yang sangat akurat, seperti dalam bidang laboratorium, industri farmasi, dan manufaktur.

Anak Timbangan biasanya terbuat dari bahan yang berat dan tahan lama, seperti logam atau bahan plastik yang diperkuat dengan logam. Beban-beban pada Anak Timbangan dapat memiliki berat mulai dari beberapa miligram hingga beberapa kilogram, dan sering dilengkapi dengan kotak penyimpanan atau kantong untuk memudahkan penyimpanan dan penggunaan. Beberapa jenis Anak Timbangan juga dapat disesuaikan dengan berbagai jenis timbangan yang berbeda, seperti timbangan analitik atau timbangan presisi tinggi.

11. Timbangan

Alat timbangan digunakan untuk mengukur massa atau berat suatu benda dengan akurasi dan ketelitian tertentu. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis alat timbangan beserta fungsi masing-masing:

Semi Micro Balance

Semi Micro Balance merupakan alat timbangan yang digunakan untuk mengukur massa dengan sangat akurat hingga empat angka di belakang koma. Alat ini biasanya digunakan untuk analisis kimia, farmasi, dan penelitian ilmiah lainnya.

Analytical Balance

Analytical Balance memiliki kemampuan yang hampir sama dengan Semi Micro Balance, namun memiliki kapasitas yang lebih besar sehingga bisa digunakan untuk mengukur benda dengan massa lebih besar. Alat ini biasanya digunakan di laboratorium, khususnya dalam bidang kimia dan biologi.

Top Pan Balance

Top Pan Balance merupakan alat timbangan yang memiliki platform timbangan yang datar dengan kapasitas timbangan yang lebih besar daripada Semi Micro Balance dan Analytical Balance. Alat ini biasanya digunakan di toko atau industri kecil untuk mengukur berat barang dalam jumlah besar, seperti makanan, bahan kimia, dan obat-obatan.

Weighing Scale

Weighing Scale atau timbangan digital merupakan alat timbangan yang digunakan untuk mengukur berat barang dalam jumlah yang lebih besar daripada Top Pan Balance. Alat ini biasanya digunakan di industri besar atau toko besar untuk mengukur berat barang dalam jumlah yang sangat banyak.

Bench Scale

Bench Scale juga merupakan alat timbangan yang digunakan untuk mengukur berat barang dalam jumlah yang lebih besar daripada Top Pan Balance. Namun, alat ini memiliki platform timbangan yang lebih besar sehingga bisa digunakan untuk mengukur berat barang yang lebih besar lagi. Alat ini biasanya digunakan di gudang atau industri besar untuk mengukur berat barang dalam jumlah yang sangat besar.

Neraca Digital

Neraca Digital adalah alat timbangan yang menggunakan teknologi digital untuk mengukur berat barang dengan akurasi tinggi. Alat ini umumnya digunakan untuk mengukur berat benda dalam berbagai aplikasi, termasuk industri, laboratorium, dan toko-toko. Neraca Digital dapat dibedakan menjadi berbagai jenis sesuai dengan kebutuhan, seperti neraca laboratorium, neraca dapur, atau neraca badan.

12. Volumetric Apparatus

Alat Volumetric Apparatus adalah serangkaian alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume bahan kimia dalam jumlah yang tepat. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa jenis alat Volumetric Apparatus beserta fungsinya:

Labu Ukur (Graduated Cylinder)

Labu Ukur adalah tabung silinder dengan skala graduasi pada sisi luarnya yang digunakan untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang sedikit lebih besar. Labu Ukur biasanya digunakan untuk mengukur volume bahan kimia dalam jumlah yang lebih besar dan memiliki ketelitian yang lebih rendah dibandingkan dengan alat volumetrik lainnya.

Volumetric Flask

Volumetric Flask adalah botol bundar dengan leher yang sempit dan volume yang pasti. Alat ini digunakan untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang besar dengan ketelitian yang tinggi. Volumetric Flask biasanya memiliki skala graduasi pada lehernya dan volume yang diukur pada kondisi suhu dan tekanan tertentu.

Pipet Volume (Serological Pipette)

Pipet Volume atau Serological Pipette adalah pipet yang digunakan untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang kecil dengan ketelitian yang tinggi. Alat ini biasanya memiliki skala graduasi pada sisi luarnya dan memiliki volume yang diukur pada kondisi suhu dan tekanan tertentu.

Pipet Ukur (Volumetric Pipette)

Pipet Ukur atau Volumetric Pipette adalah pipet yang digunakan untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang kecil dengan ketelitian yang sangat tinggi. Alat ini memiliki volume yang pasti dan hanya digunakan untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang tetap.

Pipet Tetes (Dropping Pipette)

Pipet Tetes atau Dropping Pipette adalah pipet yang digunakan untuk meneteskan cairan dalam jumlah yang sangat kecil, biasanya hanya beberapa tetes saja. Alat ini tidak memiliki skala graduasi dan biasanya digunakan untuk mengambil bahan kimia dari wadah kecil atau menambahkan zat ke dalam campuran secara bertahap.

Gondok (Funnel)

Gondok adalah alat yang terbuat dari kaca atau plastik dengan bentuk kerucut dan leher yang sempit. Alat ini digunakan untuk mentransfer cairan dari satu wadah ke wadah lain dengan lebih mudah dan tanpa tumpah.

Buret (Burette)

Buret adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca atau plastik dengan skala graduasi pada sisi luarnya. Alat ini digunakan untuk mengukur dan memindahkan volume larutan dengan ketelitian yang tinggi. Buret biasanya digunakan dalam analisis volumetri atau titrasi.

Beaker Glass (Beaker)

Beaker Glass adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan bentuk silinder dan dasar datar. Alat ini digunakan untuk mengukur, mengaduk, dan menyimpan cairan dalam jumlah yang besar. Beaker Glass biasanya memiliki skala graduasi pada sisi luarnya, namun ketelitiannya tidak sebesar alat volumetrik.

Gelas Ukur (Graduated Beaker)

Gelas Ukur atau Graduated Beaker adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan bentuk silinder dan dasar datar. Alat ini memiliki skala graduasi yang lebih akurat dibandingkan dengan Beaker Glass dan digunakan untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang sedang. Gelas Ukur biasanya digunakan dalam analisis kuantitatif dan kualitatif.

Gelas Kimia (Chemical Flask)

Gelas Kimia atau Chemical Flask adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan bentuk bulat dan leher yang panjang. Alat ini digunakan untuk menyimpan, memanaskan, dan menguapkan cairan. Gelas Kimia biasanya tidak memiliki skala graduasi pada sisi luarnya.

13. POVA

Alat POVA (Pipette, Dispenser, Mikropipet, Makropipet, Micropipette, dan Macropipette) adalah alat-alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan mentransfer volume cairan yang sangat kecil hingga besar dengan akurasi tinggi. Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian dan fungsi masing-masing alat POVA:

Pipette

Pipette adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan mentransfer volume cairan yang sangat akurat. Pipette tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari volume paling kecil sekitar 0,1 μL hingga 10 mL atau lebih besar. Pipette umumnya terbuat dari kaca dan memiliki berbagai jenis, seperti pipet tetes, pipet volumetrik, dan pipet serologis.

Fungsi pipette adalah untuk mentransfer cairan dalam volume yang sangat kecil dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Dispenser

Dispenser adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mentransfer volume cairan dalam jumlah yang lebih besar daripada pipette, mulai dari 1 mL hingga 25 mL. Dispenser umumnya digunakan untuk mengalirkan cairan dalam jumlah yang cukup banyak ke dalam wadah atau bejana.

Fungsi dispenser adalah untuk mentransfer volume cairan dalam jumlah yang lebih besar dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Mikropipet

Mikropipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan mentransfer volume cairan dalam volume sangat kecil, mulai dari 0,1 μL hingga 1000 μL. Mikropipet tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari mikropipet paling kecil hingga mikropipet paling besar.

Fungsi mikropipet adalah untuk mentransfer cairan dalam volume yang sangat kecil dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Makropipet

Makropipet adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mentransfer volume cairan dalam jumlah yang lebih besar daripada mikropipet, mulai dari 1 mL hingga 25 mL. Makropipet umumnya digunakan untuk mengalirkan cairan dalam jumlah yang cukup banyak ke dalam wadah atau bejana.

Fungsi makropipet adalah untuk mentransfer volume cairan dalam jumlah yang lebih besar dengan tingkat akurasi yang tinggi.

14. Foce Gauge

Force Gauge atau gauge tarik adalah alat yang digunakan untuk mengukur gaya tarik atau gaya dorong pada sebuah benda. Force Gauge ini biasanya memiliki rentang pengukuran dari beberapa gram hingga beberapa ton, dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengukuran kekuatan kemasan, ketegangan kawat, atau ketegangan pada bahan elastis.

15. Push Pull Scale

Push Pull Scale adalah alat yang digunakan untuk mengukur gaya dorong dan tarik pada sebuah benda. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur gaya pada berbagai aplikasi seperti pengukuran kekuatan kemasan, pengujian kabel, atau pengujian kekuatan bahan-bahan seperti karet dan plastik.

16. Save Q

Save Q adalah alat yang digunakan untuk mengukur kualitas dan kekuatan kemasan. Alat ini dapat mengukur tegangan dan deformasi pada sebuah kemasan sehingga dapat memberikan informasi tentang kekuatan dan kualitas kemasan tersebut.

17. Universal Testing Machine (UTM)

Universal Testing Machine atau mesin uji universal adalah alat yang digunakan untuk menguji sifat mekanik dari bahan, seperti kekuatan tarik, kekuatan tekan, dan kekuatan lentur. UTM ini dapat digunakan untuk menguji berbagai jenis bahan seperti logam, beton, dan kayu.

18. Tensile Tester

Tensile Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan tarik suatu bahan. Alat ini umumnya digunakan dalam pengujian bahan-bahan seperti logam, karet, dan plastik.

19. Compression Tester

Compression Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan tekan suatu bahan. Alat ini umumnya digunakan dalam pengujian bahan-bahan seperti beton, kayu, dan kertas.

20. Torque Meter

Torque Meter atau Torsi Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya torsi atau momen gaya yang dihasilkan oleh suatu sistem atau alat. Alat ini sangat penting dalam berbagai bidang seperti otomotif, manufaktur, dan rekayasa. Torsi diukur dalam satuan Newton meter (Nm) atau pound-feet (lb-ft).

Fungsi dari Torque Meter adalah untuk mengukur torsi yang dihasilkan oleh suatu sistem atau alat, sehingga dapat membantu dalam proses perancangan, pengujian, dan perawatan peralatan. Misalnya, dalam industri otomotif, Torque Meter digunakan untuk mengukur torsi yang dihasilkan oleh mesin atau transmisi mobil, sehingga dapat memastikan bahwa mobil tersebut memiliki kinerja yang optimal.

21. Screw Cap Tester

Screw Cap Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketatnya tutup botol atau wadah yang digunakan untuk mengemas produk. Alat ini umumnya digunakan dalam industri makanan dan minuman, farmasi, dan kosmetik. Dalam proses pengujian, Screw Cap Tester memastikan bahwa tutup botol atau wadah yang digunakan telah dikencangkan dengan benar sehingga produk yang dikemas tetap tersegel dengan baik dan tidak terkontaminasi.

Fungsi dari Screw Cap Tester adalah untuk memastikan bahwa tutup botol atau wadah yang digunakan telah dikencangkan dengan benar, sehingga dapat menghindari terjadinya kerusakan pada produk akibat kebocoran atau kontaminasi. Alat ini juga dapat membantu produsen untuk memastikan bahwa produk yang mereka kemas memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan.

22. Pressure Gauge

Pressure Gauge atau pengukur tekanan adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan gas atau cairan dalam suatu sistem tertutup. Alat ini sangat penting dalam berbagai bidang seperti industri, otomotif, dan manufaktur.

Fungsi dari Pressure Gauge adalah untuk mengukur tekanan gas atau cairan dalam suatu sistem tertutup, sehingga dapat membantu dalam proses pengendalian dan pengawasan tekanan. Misalnya, dalam industri manufaktur, Pressure Gauge digunakan untuk memantau tekanan dalam sistem produksi dan memastikan bahwa sistem tersebut bekerja dengan benar.

Selain itu, Pressure Gauge juga digunakan untuk mengukur tekanan dalam sistem pengukur tekanan darah manusia, sistem pemanas dan pendingin dalam bangunan, sistem hidrolik pada mesin industri, serta pada tabung gas untuk memastikan tabung tersebut aman digunakan.

Dalam penggunaannya, Pressure Gauge dapat menggunakan berbagai satuan pengukuran tekanan, seperti pound per square inch (psi), bar, atau kilopascal (kPa). Alat ini terdiri dari bagian tubuh dan penunjuk, serta kadang-kadang juga dilengkapi dengan alarm atau indikator untuk memperingatkan jika tekanan melebihi batas yang telah ditentukan.

23. Differential Pressure Gauge (Magnehelic)

Differential Pressure Gauge, yang juga dikenal sebagai Magnehelic, adalah jenis khusus dari alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua titik dalam suatu sistem. Alat ini biasanya digunakan dalam sistem HVAC (Heating, Ventilating, and Air Conditioning), sistem filter udara, dan sistem pemipaan.

Fungsi dari Differential Pressure Gauge adalah untuk mengukur perbedaan tekanan antara dua titik dalam suatu sistem, yang kemudian dapat digunakan untuk menghitung aliran udara atau fluida dalam sistem tersebut. Misalnya, dalam sistem HVAC, Differential Pressure Gauge digunakan untuk mengukur perbedaan tekanan antara udara masuk dan udara keluar, sehingga dapat membantu dalam menentukan kecepatan dan volume udara yang masuk atau keluar dari ruangan.

Differential Pressure Gauge memiliki bentuk yang khas, yaitu dengan skala pengukuran yang melengkung dan jarum penunjuk. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem pemantauan dan pengaturan, seperti kontrol tekanan, switch, dan transmitter, yang dapat membantu dalam pengendalian dan pengawasan sistem.

Selain itu, Differential Pressure Gauge juga memiliki berbagai satuan pengukuran, seperti pound per square inch (psi), milimeter air (mmH2O), dan pascal (Pa), yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Dalam penggunaannya, Differential Pressure Gauge harus dioperasikan dengan hati-hati dan teratur dikalibrasi untuk memastikan akurasi pengukuran yang optimal.

24. Outside Micrometer (Mikrometer)

Outside Micrometer atau Mikrometer Luar adalah alat pengukur dimensi benda yang memiliki keakuratan yang tinggi dan sering digunakan dalam bidang teknik dan manufaktur. Mikrometer ini dirancang untuk mengukur diameter luar atau ketebalan benda dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

Fungsi dari alat Outside Micrometer adalah untuk mengukur ukuran atau dimensi luar suatu objek atau benda dengan sangat presisi dan akurat. Alat ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu frame dan spindle. Spindle pada alat ini dapat digerakkan secara manual atau menggunakan torsi untuk mengukur ukuran objek dengan tingkat keakuratan yang tinggi.

Biasanya, Outside Micrometer digunakan dalam pengukuran yang membutuhkan ketelitian dan akurasi yang tinggi, seperti dalam industri manufaktur, perbaikan mesin, dan juga digunakan dalam penelitian dan pengembangan teknik mesin.

Secara umum, fungsi dan manfaat dari alat Outside Micrometer adalah untuk mengukur dimensi luar suatu benda atau objek dengan tingkat keakuratan dan presisi yang tinggi. Dalam praktiknya, alat ini dapat digunakan dalam pengukuran diameter luar suatu objek, ketebalan suatu plat atau kertas, dan berbagai jenis benda yang memerlukan pengukuran dimensi luar yang tepat dan akurat.

25. Calliper

Calliper atau Kaliper atau Caliper atau Jangka Sorong adalah alat pengukur dimensi benda yang dapat mengukur dimensi dalam maupun luar suatu benda dengan tingkat akurasi yang tinggi. Alat ini terdiri dari dua kaki pengukur yang dapat digerakkan, yang terhubung oleh sebuah pengukur atau skala yang menunjukkan ukuran yang diukur.

Fungsi dari alat Calliper adalah untuk mengukur dimensi dalam maupun luar suatu objek dengan tingkat akurasi yang tinggi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, dan kedalaman suatu objek dengan tingkat akurasi yang sangat baik.

Biasanya, alat Calliper digunakan dalam pengukuran yang memerlukan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi, seperti dalam industri manufaktur, perbaikan mesin, dan juga digunakan dalam penelitian dan pengembangan teknik mesin.

Secara umum, fungsi dan manfaat dari alat Calliper adalah untuk mengukur dimensi dalam maupun luar suatu benda dengan tingkat akurasi yang tinggi. Dalam praktiknya, alat ini dapat digunakan dalam pengukuran diameter dalam suatu objek seperti lubang, diameter luar suatu objek seperti batang, ketebalan suatu plat atau kertas, dan berbagai jenis benda yang memerlukan pengukuran dimensi dalam maupun luar yang tepat dan akurat.

26. Height Gauge

Height Gauge atau Alat Ukur Tinggi adalah alat pengukur dimensi benda yang dirancang khusus untuk mengukur tinggi suatu objek dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Alat ini terdiri dari sebuah pengukur atau skala yang terpasang pada sebuah rak atau kolom, dan sebuah penunjuk pengukur yang dapat digerakkan secara vertikal.

Fungsi dari alat Height Gauge adalah untuk mengukur tinggi suatu objek dengan tingkat akurasi yang tinggi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur jarak antara permukaan atas suatu objek dengan permukaan referensi atau datar yang telah ditentukan.

Biasanya, alat Height Gauge digunakan dalam pengukuran yang memerlukan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi, seperti dalam industri manufaktur, perbaikan mesin, dan juga digunakan dalam penelitian dan pengembangan teknik mesin.

Secara umum, fungsi dan manfaat dari alat Height Gauge adalah untuk mengukur tinggi suatu benda dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Dalam praktiknya, alat ini dapat digunakan untuk mengukur tinggi suatu objek seperti komponen mesin, benda kerja pada mesin frais, dan berbagai jenis benda yang memerlukan pengukuran tinggi yang tepat dan akurat.

27. Dial Gauge

Dial Gauge atau Dial Thickness Gauge atau Dial Indicator atau Thickness Gauge adalah alat pengukur dimensi benda yang dapat mengukur perubahan kecil dalam dimensi suatu objek. Alat ini terdiri dari sebuah jarum atau penunjuk yang dihubungkan ke sebuah pengukur atau skala, dan sebuah spindle yang dapat digerakkan untuk mengukur dimensi suatu objek.

Fungsi dari alat Dial Gauge adalah untuk mengukur perubahan kecil dalam dimensi suatu objek dengan tingkat akurasi yang tinggi. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur perubahan ketebalan suatu objek, jarak atau kedalaman suatu objek, dan perubahan dimensi lainnya dengan tingkat akurasi yang sangat baik.

Biasanya, alat Dial Gauge digunakan dalam pengukuran yang memerlukan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi, seperti dalam industri manufaktur, perbaikan mesin, dan juga digunakan dalam penelitian dan pengembangan teknik mesin.

Secara umum, fungsi dan manfaat dari alat Dial Gauge adalah untuk mengukur perubahan kecil dalam dimensi suatu benda dengan tingkat akurasi dan presisi yang tinggi. Dalam praktiknya, alat ini dapat digunakan untuk mengukur perubahan ketebalan suatu objek seperti plat atau kertas, jarak atau kedalaman suatu objek, dan berbagai jenis perubahan dimensi yang memerlukan pengukuran yang tepat dan akurat.

28. Dial Test Indicator (Lever Type)

Dial Test Indicator (Lever Type) adalah alat pengukur dimensi benda yang digunakan untuk mengukur perubahan kecil dalam dimensi suatu objek dengan tingkat akurasi yang tinggi. Alat ini terdiri dari sebuah jarum atau penunjuk yang terhubung ke sebuah pengukur atau skala, sebuah lever yang dapat digerakkan secara horizontal atau vertikal, dan sebuah probe yang dapat digerakkan ke arah yang berbeda.

Fungsi dari alat Dial Test Indicator adalah untuk mengukur perubahan kecil dalam dimensi suatu objek dengan tingkat akurasi yang tinggi. Alat ini digunakan untuk mengukur perubahan dalam posisi, jarak, atau kedalaman suatu objek, serta untuk menentukan tingkat kerataan atau kebengkokan permukaan suatu objek.

Biasanya, alat Dial Test Indicator digunakan dalam pengukuran yang memerlukan tingkat akurasi dan presisi yang sangat tinggi, seperti dalam industri manufaktur, perbaikan mesin, dan juga digunakan dalam penelitian dan pengembangan teknik mesin.

Secara umum, fungsi dan manfaat dari alat Dial Test Indicator adalah untuk mengukur perubahan kecil dalam dimensi suatu benda dengan tingkat akurasi dan presisi yang sangat tinggi. Dalam praktiknya, alat ini dapat digunakan untuk mengukur perubahan posisi, jarak, atau kedalaman suatu objek, serta untuk menentukan tingkat kerataan atau kebengkokan permukaan suatu objek, seperti roda gigi, poros mesin, atau benda kerja pada mesin bubut.

29. Metal Rules

Alat-alat yang Anda sebutkan, yaitu Steel Ruler, Penggaris, dan Mistar, merupakan alat ukur yang umum digunakan dalam berbagai bidang. Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian dan fungsi dari masing-masing alat:

Steel Ruler (Penggaris Besi)

Steel Ruler adalah alat ukur yang terbuat dari logam, biasanya terbuat dari baja atau stainless steel. Alat ini biasanya memiliki panjang mulai dari 15 cm hingga 1 meter atau lebih. Steel Ruler digunakan untuk mengukur jarak dan panjang dengan akurasi tinggi dan ketepatan yang dapat diandalkan. Alat ini sering digunakan dalam bidang teknik, arsitektur, dan produksi.

Penggaris (Plastic Ruler)

Penggaris atau Plastic Ruler adalah alat ukur yang terbuat dari plastik. Penggaris sering digunakan dalam kegiatan sehari-hari, seperti mengukur panjang kertas, buku, atau benda lainnya. Penggaris biasanya memiliki panjang mulai dari 15 cm hingga 30 cm.

Mistar

Mistar atau Set Square adalah alat ukur yang digunakan untuk membuat sudut lurus atau mengukur sudut pada benda. Mistar biasanya terbuat dari plastik atau logam, dan tersedia dalam berbagai ukuran dan sudut, seperti sudut 45 derajat, 60 derajat, dan 90 derajat. Mistar sering digunakan dalam bidang teknik, arsitektur, dan seni.

Secara umum, fungsi dari alat-alat ini adalah untuk membantu mengukur dengan akurat dan tepat, sehingga hasil pengukuran dapat digunakan untuk keperluan yang berbeda-beda. Misalnya, dalam bidang teknik atau arsitektur, alat-alat ini digunakan untuk membuat perhitungan dan perancangan yang presisi dan efisien. Sedangkan dalam kegiatan sehari-hari, seperti membuat jahitan pada kain atau mengukur benda-benda kecil, alat-alat ini dapat membantu menghasilkan hasil yang tepat dan rapi.

30. Cylinder Gauge

Cylinder Gauge atau Bore Gauge adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dalam silinder atau lubang dalam dengan akurasi tinggi. Alat ini biasanya terdiri dari beberapa komponen seperti penyukat utama atau probe, ekstensi, roda pengatur dan indikator pengukur.

Fungsi utama alat Cylinder Gauge (Bore Gauge) adalah untuk menentukan diameter dalam lubang atau silinder dengan akurasi yang tinggi. Alat ini sangat berguna dalam pengukuran ukuran dalam silinder atau lubang pada mesin-mesin seperti mesin mobil, mesin pabrik dan lainnya.

Beberapa fungsi alat Cylinder Gauge (Bore Gauge) adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan kualitas permukaan dalam lubang atau silinder. Alat ini dapat membantu mengukur permukaan dalam suatu silinder untuk menentukan apakah silinder tersebut memiliki permukaan yang kasar atau tidak rata.
  2. Mengukur toleransi ukuran. Alat ini sangat berguna dalam mengukur toleransi ukuran pada suatu lubang atau silinder dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  3. Membantu dalam mengukur keausan pada mesin. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur keausan pada suatu mesin dengan cara mengukur diameter dalam silinder dan membandingkannya dengan ukuran spesifikasi pabrik.
  4. Memungkinkan pengukuran yang lebih akurat dan efisien. Dengan menggunakan alat Cylinder Gauge (Bore Gauge), pengukuran dapat dilakukan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dan lebih cepat dibandingkan dengan metode pengukuran konvensional.

Dalam keseluruhan, alat Cylinder Gauge (Bore Gauge) sangat penting dalam dunia manufaktur dan perbaikan mesin. Alat ini memungkinkan pengukuran yang akurat dan efisien pada suatu silinder atau lubang dengan tingkat akurasi yang tinggi.

31. RPM Meter non-contact (Tachometer, dan putaran)

RPM Meter non-contact atau Tachometer adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan putar suatu benda, seperti mesin, motor listrik, atau generator, tanpa harus melakukan kontak langsung dengan benda tersebut. Alat ini menggunakan teknologi laser atau optik untuk membaca frekuensi sinyal yang dihasilkan oleh objek yang sedang diputar dan mengubahnya menjadi kecepatan putar.

Fungsi utama alat RPM Meter non-contact (Tachometer) adalah untuk mengukur kecepatan putar suatu benda secara akurat dan tanpa merusak atau memengaruhi benda yang sedang diukur. Beberapa fungsi alat RPM Meter non-contact (Tachometer) adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan kecepatan putar mesin. Alat ini sangat berguna dalam mengukur kecepatan putar mesin pada kendaraan, generator, atau mesin industri lainnya.
  2. Mengukur kecepatan putar motor listrik. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur kecepatan putar motor listrik pada mesin atau peralatan listrik lainnya.
  3. Menentukan putaran gigi. Alat ini dapat membantu dalam menentukan putaran gigi pada mesin dan peralatan mekanik lainnya.
  4. Mengukur kinerja mesin. Dengan mengukur kecepatan putar mesin, alat ini dapat membantu dalam mengevaluasi kinerja mesin dan melakukan pemeliharaan yang diperlukan.

Dalam keseluruhan, alat RPM Meter non-contact (Tachometer) sangat penting dalam pengukuran kecepatan putar suatu benda secara akurat dan tanpa kontak langsung dengan benda tersebut. Alat ini memungkinkan pengukuran yang cepat, mudah, dan akurat pada berbagai jenis mesin dan peralatan mekanik.

32. pH Meter (alat ukur keasaman)

pH Meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan dalam larutan. Alat ini bekerja dengan cara mengukur konsentrasi ion hidrogen (H+) dan ion hidroksida (OH-) dalam larutan dengan menggunakan elektroda pH.

Fungsi utama alat pH Meter adalah untuk mengukur tingkat keasaman atau kebasaan dalam larutan dengan tingkat akurasi yang tinggi. Beberapa fungsi alat pH Meter adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan pH dalam larutan. Alat ini sangat berguna dalam menentukan pH dalam berbagai jenis larutan, seperti air minum, air limbah, cairan tubuh manusia, dan sebagainya.
  2. Mengukur kadar asam dalam makanan. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kadar asam dalam makanan, seperti jus buah, minuman ringan, dan makanan lainnya.
  3. Mengukur kadar pH dalam air kolam renang. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur kadar pH dalam air kolam renang dan memastikan bahwa tingkat pH dalam air kolam renang sesuai dengan standar keselamatan.
  4. Membantu dalam pengolahan air limbah. Alat pH Meter sangat berguna dalam pengolahan air limbah untuk memastikan bahwa tingkat pH dalam air limbah sesuai dengan standar keselamatan sebelum dibuang ke lingkungan.

Dalam keseluruhan, alat pH Meter sangat penting dalam berbagai bidang, seperti industri makanan, industri kimia, pengolahan air, dan sebagainya. Alat ini memungkinkan pengukuran yang akurat dan mudah pada tingkat keasaman atau kebasaan dalam larutan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

33. Conductivity Meter (Konduktivitas)

Conductivity Meter atau Alat Konduktivitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah larutan untuk menghantarkan listrik. Alat ini bekerja dengan cara mengukur jumlah ion yang terdapat dalam larutan dan kemudian mengkonversikannya menjadi satuan ukuran yang disebut dengan konduktivitas.

Fungsi utama alat Conductivity Meter adalah untuk mengukur konduktivitas suatu larutan dan memastikan bahwa tingkat konduktivitas dalam larutan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Beberapa fungsi alat Conductivity Meter adalah sebagai berikut:

Memantau kualitas air. Alat ini sangat berguna dalam memantau kualitas air dalam industri pengolahan air, kolam renang, dan sebagainya. Dengan mengukur konduktivitas air, alat ini dapat membantu dalam memastikan bahwa air aman untuk digunakan dan sesuai dengan standar keselamatan.

Mengukur kadar garam dalam larutan. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengukur kadar garam dalam larutan, seperti air laut, cairan tubuh, dan sebagainya.

Membantu dalam proses produksi. Alat Conductivity Meter dapat membantu dalam proses produksi, terutama dalam industri kimia, farmasi, dan sebagainya. Dengan mengukur konduktivitas suatu larutan, alat ini dapat memastikan bahwa bahan kimia atau bahan obat-obatan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik.

Memantau proses fermentasi. Alat Conductivity Meter juga dapat digunakan untuk memantau proses fermentasi dalam industri makanan dan minuman, seperti produksi bir dan wine.

34. Spektrofotometer

Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan atau diserap oleh sebuah bahan dalam spektrum elektromagnetik tertentu, seperti cahaya tampak, ultraungu, atau inframerah. Alat ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam kimia, biologi, dan fisika.

Fungsi utama spektrofotometer adalah untuk mengukur konsentrasi suatu senyawa dalam suatu larutan atau campuran, serta untuk menentukan sifat optik suatu bahan. Dengan menggunakan spektrofotometer, kita dapat menentukan warna, intensitas, dan panjang gelombang cahaya yang diserap atau dipancarkan oleh bahan tersebut.

35. Viscometer

Viscometer adalah alat untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu cairan. Viskositas adalah sifat dari suatu cairan yang menunjukkan seberapa sulit atau mudah cairan tersebut mengalir. Semakin besar viskositas suatu cairan, semakin sulit cairan tersebut mengalir.

Fungsi utama viscometer adalah untuk mengukur viskositas suatu cairan pada suhu dan tekanan tertentu. Alat ini umumnya digunakan dalam bidang kimia, biologi, dan industri untuk mengukur viskositas berbagai macam cairan, seperti minyak, cat, adonan, dan banyak lagi.

36. Turbidimeter

Turbidimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kekeruhan atau turbidity dalam suatu cairan. Kekeruhan atau turbidity mengacu pada jumlah partikel padat atau bahan yang terlarut dalam cairan, yang dapat membuat cairan menjadi tidak transparan.

Fungsi utama turbidimeter adalah untuk mengukur kekeruhan suatu cairan dengan cara mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan atau diserap oleh partikel padat atau bahan yang terlarut dalam cairan tersebut. Alat ini umumnya digunakan dalam bidang lingkungan, industri, dan pengolahan air untuk memastikan kualitas air terjaga dan memenuhi standar yang diinginkan.

37. Refractometer

Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias suatu cairan atau bahan padat. Indeks bias adalah ukuran seberapa besar cahaya terpantul atau dibiaskan saat melewati bahan tersebut. Alat ini digunakan untuk mengukur konsentrasi suatu bahan dalam suatu cairan, seperti gula dalam minuman, atau untuk mengukur kepekatan bahan dalam suatu campuran.

Fungsi utama refraktometer adalah untuk mengukur indeks bias suatu cairan atau bahan padat, yang dapat memberikan informasi tentang konsentrasi suatu bahan dalam cairan tersebut. Alat ini umumnya digunakan dalam bidang kimia, biologi, dan industri, seperti dalam pembuatan minuman, farmasi, dan pengolahan makanan.

38. Otoklaf (Autoclave)

Autoclave atau otoklaf adalah sebuah alat yang digunakan untuk sterilisasi dengan menggunakan uap panas dan tekanan tinggi. Autoclave biasanya digunakan dalam berbagai aplikasi medis, farmasi, dan industri makanan untuk memastikan bahwa alat-alat atau bahan-bahan yang akan digunakan telah dibersihkan dari bakteri, virus, jamur, dan mikroorganisme patogen lainnya.

Demikianlah pembahasan mengenai macam-macam alat ukur laboratorium dan fungsinya. Dalam penggunaannya, penting untuk selalu memperhatikan petunjuk penggunaan agar alat-alat tersebut dapat berfungsi dengan optimal dan memberikan hasil yang akurat. Dengan memiliki pemahaman yang baik mengenai alat ukur laboratorium, diharapkan dapat membantu dalam kegiatan penelitian dan pengujian di laboratorium. Terima kasih telah membaca artikel ini.

39. Kalorimeter

Kalorimeter adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor atau energi panas yang dihasilkan atau diserap oleh suatu reaksi kimia atau proses fisika. Kalorimeter umumnya terdiri dari dua bagian, yaitu ruang reaksi dan ruang isolasi.

Pada dasarnya, kalorimeter bekerja dengan cara memisahkan reaksi atau proses dari lingkungannya dan mengukur perubahan suhu yang terjadi di dalam ruang reaksi dan ruang isolasi. Dalam kalorimeter, jumlah kalor yang dihasilkan atau diserap dapat dihitung dari perubahan suhu yang terjadi pada kedua ruang tersebut.

40. Kromatografi

Kromatografi adalah teknik pemisahan kimia yang digunakan untuk memisahkan campuran senyawa berdasarkan perbedaan sifat fisikokimia mereka. Prinsip dasar kromatografi adalah memisahkan senyawa berdasarkan perbedaan kecepatan mereka bergerak melalui fase diam dan fase gerak.

Ada beberapa jenis kromatografi yang umum digunakan dalam laboratorium, yaitu kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis, kromatografi gas, dan kromatografi cair. Setiap jenis kromatografi memiliki prinsip dan metode yang berbeda untuk memisahkan senyawa.

Dan bagi anda yang sedang mencari perusahaan yang menyediakan jasa kalibrasi alat ukur diatas anda bisa menggunakan jasa dari PT Envilife Teknologi Indonesia yang sudah terpercaya dan terakreditasi KAN, untuk informasi lebih lengkapnya silahkan kunjungi websitenya di www.envical.co.id.

Bagikan ini ke:
<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×