Mixer Laboratorium: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja dan Cara Penggunaannya

oleh | Okt 5, 2023 | Laboratorium

Laboratorium adalah tempat dimana berbagai macam eksperimen, penelitian, dan pengujian dilakukan. Di laboratorium, kita sering kali membutuhkan alat-alat laboratorium yang dapat membantu kita dalam melakukan proses-proses tertentu, seperti mengaduk, mencampur, menghomogenkan, atau mengemulsikan bahan-bahan kimia atau biologi. Salah satu alat yang sering digunakan untuk tujuan tersebut adalah mixer laboratorium.

VORTEX MIXER
Gambar Vortex Mixer

Mixer laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengaduk atau mencampur bahan-bahan cair atau padat secara mekanis dengan menggunakan gerakan rotasi atau getaran. Mixer laboratorium memiliki berbagai macam jenis, bentuk, ukuran, dan kapasitas sesuai dengan kebutuhan dan aplikasinya. Mixer laboratorium dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti preparasi sampel, sintesis kimia, analisis kualitatif atau kuantitatif, reaksi enzimatis, kultur sel, dan lain-lain.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pengertian, fungsi, cara kerja, dan cara penggunaan mixer laboratorium. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi anda yang ingin membeli alat ini.

Pengertian Mixer Laboratorium

Mixer laboratorium adalah alat yang digunakan untuk mengaduk atau mencampur bahan-bahan cair atau padat secara mekanis dengan menggunakan gerakan rotasi atau getaran. Mixer laboratorium dapat berupa alat yang diletakkan di atas meja (benchtop), alat yang ditempelkan di dinding (wall-mounted), alat yang dipasang di lantai (floor-standing), atau alat yang portabel (handheld). Mixer laboratorium juga dapat berupa alat yang memiliki satu sumbu pengaduk (single-axis) atau dua sumbu pengaduk (dual-axis).

Fungsi Mixer Laboratorium

Mixer laboratorium memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan kebutuhan dan aplikasinya. Beberapa fungsi umum dari mixer laboratorium adalah sebagai berikut:

  • Mengaduk atau mencampur bahan-bahan cair atau padat secara homogen dan merata. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dari proses-proses seperti preparasi sampel, sintesis kimia, analisis kualitatif atau kuantitatif, reaksi enzimatis, kultur sel, dan lain-lain.
  • Menghasilkan dispersi atau emulsi dari bahan-bahan yang tidak larut atau tidak bercampur. Hal ini dapat memungkinkan terjadinya transfer massa, panas, atau momentum antara bahan-bahan tersebut. Hal ini juga dapat mempengaruhi sifat-sifat fisikokimia dari bahan-bahan tersebut, seperti viskositas, densitas, konduktivitas termal atau listrik, stabilitas koloid, dan lain-lain.
  • Mempertahankan kondisi-kondisi tertentu dari bahan-bahan yang diaduk atau dicampur. Hal ini dapat meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, kecepatan alir, tekanan, dan lain-lain. Hal ini dapat mempengaruhi laju reaksi, aktivitas biologis, kualitas produk, dan lain-lain.

Cara Kerja Mixer Laboratorium

Mixer laboratorium bekerja dengan cara menghasilkan gerakan rotasi atau getaran pada sumbu pengaduk yang terhubung dengan motor listrik. Sumbu pengaduk dapat memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran sesuai dengan jenis dan kapasitas mixer laboratorium. Sumbu pengaduk juga dapat dilengkapi dengan berbagai macam aksesori pengaduk seperti propeler, impeler, turbin, heliks, labu kaca (Erlenmeyer), tabung reaksi (test tube), mikroplat (microplate), botol (bottle), gelas ukur (beaker), dan lain-lain.

Bahan-bahan yang akan diaduk atau dicampur dapat diletakkan di dalam wadah yang sesuai dengan aksesori pengaduk yang digunakan. Wadah tersebut dapat berupa gelas ukur, labu kaca, tabung reaksi, mikroplat, botol, atau wadah khusus yang disediakan oleh produsen mixer laboratorium. Wadah tersebut kemudian diletakkan di atas atau di bawah sumbu pengaduk sesuai dengan jenis dan posisi mixer laboratorium.

Mixer laboratorium dapat dioperasikan dengan cara mengatur kecepatan, waktu, arah, dan mode gerakan rotasi atau getaran dari sumbu pengaduk. Mixer laboratorium juga dapat dihubungkan dengan sensor-sensor atau kontroler-kontroler yang dapat mengukur dan mengatur kondisi-kondisi tertentu dari bahan-bahan yang diaduk atau dicampur, seperti suhu, pH, oksigen terlarut, kecepatan alir, tekanan, dan lain-lain.

Cara Penggunaan Mixer Laboratorium

Mixer laboratorium dapat digunakan dengan cara sebagai berikut:

  • Memilih jenis, bentuk, ukuran, dan kapasitas mixer laboratorium yang sesuai dengan kebutuhan dan aplikasi yang akan dilakukan.
  • Memilih aksesori pengaduk yang sesuai dengan jenis dan kapasitas mixer laboratorium serta bahan-bahan yang akan diaduk atau dicampur.
  • Menyiapkan bahan-bahan yang akan diaduk atau dicampur sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
  • Menempatkan bahan-bahan tersebut di dalam wadah yang sesuai dengan aksesori pengaduk yang digunakan.
  • Menempatkan wadah tersebut di atas atau di bawah sumbu pengaduk sesuai dengan jenis dan posisi mixer laboratorium.
  • Menghubungkan mixer laboratorium dengan sumber listrik dan sensor-sensor atau kontroler-kontroler jika diperlukan.
  • Mengatur kecepatan, waktu, arah, dan mode gerakan rotasi atau getaran dari sumbu pengaduk sesuai dengan tujuan dan parameter yang diinginkan.
  • Memulai operasi mixer laboratorium dengan menekan tombol start atau switch on.
  • Mengawasi proses pengadukan atau pencampuran secara visual atau menggunakan alat-alat pengukuran jika diperlukan.
  • Menghentikan operasi mixer laboratorium dengan menekan tombol stop atau switch off setelah proses pengadukan atau pencampuran selesai atau mencapai kondisi yang ditargetkan.
  • Membersihkan sumbu pengaduk dan aksesori pengaduk serta wadah dan bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan prosedur yang ditentukan.
  • Menyimpan mixer laboratorium dan aksesori pengaduk serta wadah dan bahan-bahan yang digunakan di tempat yang aman dan kering.

Demikianlah artikel tentang mixer laboratorium: pengertian, fungsi, cara kerja, dan cara penggunaannya. Mixer laboratorium adalah alat yang sangat berguna dan penting di laboratorium untuk melakukan berbagai macam proses pengadukan atau pencampuran bahan-bahan cair atau padat secara mekanis. Mixer laboratorium memiliki berbagai macam jenis, bentuk, ukuran, dan kapasitas sesuai dengan kebutuhan dan aplikasinya. Mixer laboratorium juga memiliki berbagai macam fungsi sesuai dengan tujuan dan parameter yang diinginkan. Mixer laboratorium dapat digunakan dengan cara yang mudah dan praktis asalkan kita mengetahui cara kerja dan cara penggunaannya dengan benar.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi anda yang tertarik dengan mixer laboratorium. Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang mixer laboratorium atau produk-produk lainnya yang berkaitan dengan alat-alat laboratorium silahkan hubungi kami sekarang juga. Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.

<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...