Daftar Alat Lab yang Harus di Kalibrasi dan Cara Kalibrasinya

oleh | Jan 7, 2023 | Kalibrasi

Hallo sahabat Blog Lab pada pertemuan kali ini disini saya akan menjelaskan kepada anda atau lebih tepatnya memberikan salah satu contoh daftar alat laboratorium yang biasanya suka di lakukan proses kalibrasi dan juga bagaimana cara mealkukan kalibrasi alatnya masing-masing. Maka dari itu silahkan anda simak dengan baik-baik berikut ini penjelasan yang saya sampaikan berikut ini.

Apa itu kalibrasi?

Kalibrasi alat lab adalah proses verifikasi bahwa alat tersebut dapat bekerja dengan tepat dan akurat sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran alat dengan nilai yang telah diketahui atau dengan menggunakan alat ukur yang telah terkalibrasi sebagai acuan. Jika terdapat perbedaan antara hasil pengukuran alat dengan nilai yang diketahui, maka alat tersebut perlu diatur ulang agar dapat memberikan hasil yang akurat.

Manfaat kalibrasi

Kalibrasi alat lab sangat penting karena hasil pengukuran yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan pada penelitian atau analisis yang dilakukan. Selain itu, kalibrasi juga bertujuan untuk memastikan bahwa alat tersebut masih dapat bekerja dengan baik dan tidak mengalami kerusakan selama penggunaan.

Daftar alat lab yang harus di kalibrasi

Beberapa alat lab yang umumnya perlu dilakukan kalibrasi adalah:

  1. Oven: digunakan untuk mensterilisasi bahan-bahan atau untuk proses pemanasan lainnya.
  2. Termometer: digunakan untuk mengukur suhu bahan atau lingkungan.
  3. Timbangan: digunakan untuk mengukur massa bahan-bahan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  4. pH meter: digunakan untuk mengukur keasaman atau kebasaan larutan.
  5. Micropipet: digunakan untuk mengambil atau meneteskan volume yang kecil dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  6. Spektrofotometer: digunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang diabsorpsi atau dipancarkan oleh suatu sampel.
  7. Balance: digunakan untuk mengukur massa bahan-bahan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  8. Thermocouple: digunakan untuk mengukur suhu dengan tingkat akurasi yang tinggi.
  9. Multimeter: digunakan untuk mengukur tegangan, arus, dan resistansi listrik.

Ini hanya beberapa contoh alat lab yang umumnya perlu dilakukan kalibrasi. Ada banyak alat lab lainnya yang juga perlu dilakukan kalibrasi, tergantung pada kebutuhan dan tujuan penggunaannya.

Cara kalibrasi alat lab

Daftar Alat Lab yang Harus di Kalibrasi dan Cara Kalibrasinya
Kalibrasi Alat Laboratorium

Berikut adalah beberapa cara kalibrasi untuk beberapa alat lab yang telah disebutkan sebelumnya:

1. Oven

Kalibrasi oven dilakukan dengan cara mengukur suhu di dalam oven dengan menggunakan termometer yang telah terkalibrasi. Jika suhu yang terukur tidak sesuai dengan suhu yang tercantum pada panel oven, maka perlu dilakukan penyesuaian pada panel oven. Lihat cara kalibrasi oven laboratorium secara lengkap.

2. Termometer

Kalibrasi termometer dilakukan dengan cara mengukur suhu air yang mendidih dan suhu air es, lalu membandingkannya dengan suhu yang terukur oleh termometer. Jika terdapat perbedaan, maka termometer perlu diatur ulang agar sesuai dengan suhu yang sebenarnya. Lihat cara kalibrasi termometer secara lengkap.

3. Timbangan

Kalibrasi timbangan dilakukan dengan cara menimbang benda-benda yang memiliki massa yang sudah diketahui, lalu membandingkannya dengan hasil pengukuran timbangan. Jika terdapat perbedaan, maka timbangan perlu diatur ulang agar sesuai dengan massa yang sebenarnya. Lihat cara kalibrasi timbangan laboratorium secara lengkap.

4. pH meter

Kalibrasi pH meter dilakukan dengan cara mengukur pH larutan buffer dengan pH yang sudah diketahui, lalu membandingkannya dengan hasil pengukuran pH meter. Jika terdapat perbedaan, maka pH meter perlu diatur ulang agar sesuai dengan pH yang sebenarnya. Lihat selengkapnya cara kalibrasi pH meter.

5. Micropipet

Kalibrasi micropipet dilakukan dengan cara mengukur volume yang dihasilkan oleh micropipet dengan menggunakan buret atau alat ukur volume lain yang telah terkalibrasi. Jika terdapat perbedaan, maka micropipet perlu diatur ulang agar sesuai dengan volume yang sebenarnya. Lihat selengkapnya cara kalibrasi mikropipet.

6. Spektrofotometer

Kalibrasi spektrofotometer dilakukan dengan cara mengukur intensitas cahaya yang diabsorpsi oleh sampel yang memiliki konsentrasi yang sudah diketahui, lalu membandingkannya dengan hasil pengukuran spektrofotometer. Jika terdapat perbedaan, maka spektrofotometer perlu diatur ulang agar sesuai dengan intensitas cahaya yang sebenarnya. Lihat selengkapnya cara kalibrasi Spektrofotometer.

7. Balance

Kalibrasi balance dilakukan dengan cara menimbang benda-benda yang memiliki massa yang sudah diketahui, lalu membandingkannya dengan hasil pengukuran balance. Jika terdapat perbedaan, maka balance perlu diatur ulang agar alatnya dapat berfungsi dengan baik sesuai fungsinya. Lihat selengkapnya cara kalibrasi analytical balance.

8. Thermocouple

Kalibrasi thermocouple dilakukan dengan cara mengukur suhu dengan thermocouple dan menggunakan termometer yang telah terkalibrasi sebagai acuan. Jika terdapat perbedaan, maka thermocouple perlu diatur ulang agar sesuai dengan suhu yang sebenarnya.

9. Multimeter

Kalibrasi multimeter dilakukan dengan cara mengukur tegangan, arus, dan resistansi pada sumber yang memiliki nilai yang sudah diketahui, lalu membandingkannya dengan hasil pengukuran multimeter. Jika terdapat perbedaan, maka multimeter perlu diatur ulang agar sesuai dengan nilai yang sebenarnya.

Itu hanya beberapa contoh cara kalibrasi untuk alat-alat lab yang telah disebutkan. Cara kalibrasi untuk alat lab lainnya mungkin berbeda tergantung pada spesifikasi dan fitur alat tersebut. Selalu pastikan untuk mengikuti petunjuk pemakaian dan kalibrasi yang disediakan oleh produsen alat untuk hasil pengukuran yang akurat. Mudah-mudahan artikel ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih.

Bagikan ini ke:
<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×