Granit merupakan jenis batuan beku intrusif felsik yang umumnya memiliki tekstur granular dan phaneritik. Batuan ini sering ditandai dengan warna yang didominasi oleh putih, merah muda, atau abu-abu, tergantung pada mineralogi yang terdapat di dalamnya. Kata “granit” berasal dari bahasa Latin granum yang berarti struktur kristal berbutir kasar.
Granit kaya akan kuarsa (sekitar 25%), feldspar, dan mika. Oleh karena itu, granit sangat cocok digunakan sebagai bahan bangunan, fasad arsitektur, batu hias, dan monumen. Lebih dari 40% batu dimensi yang digali adalah granit. Granit yang dihancurkan juga digunakan sebagai bahan konstruksi yang tahan lama di dalam aspal dan beton untuk proyek jalan raya dan infrastruktur.
Granit

Granit adalah batuan beku yang berwarna terang dengan butiran yang cukup besar untuk terlihat dengan mata telanjang. Batuan ini terbentuk melalui proses kristalisasi magma di bawah permukaan bumi yang berlangsung secara lambat.
Granit merupakan batuan beku yang paling terkenal dan umum ditemukan di permukaan bumi. Granit banyak digunakan dalam pembuatan benda-benda sehari-hari. Selain itu, granit juga terkenal karena banyak eksposur alamnya yang terkenal di dunia, seperti Stone Mountain di Georgia, Lembah Yosemite di California, Gunung Rushmore di Dakota Selatan, Pike’s Peak di Colorado, dan Pegunungan Putih di New Hampshire.
Pengertian Granit
Granit adalah jenis batuan beku yang tersebar luas dan menjadi dasar dari sebagian besar kerak benua. Granit sendiri termasuk ke dalam kategori batuan beku intrusif, yang terbentuk dari cairan magma yang mengalir dan mengeras di dalam tanah, sehingga mendingin secara perlahan.
Setelah proses tersebut, lapisan batuan di atasnya terkikis dan mengungkapkan granit yang ada di bawahnya. Granit biasanya memiliki tekstur yang kasar (dapat dilihat mineralnya tanpa pembesaran), karena proses pendinginan magma yang lambat di dalam tanah memungkinkan kristal-kristalnya untuk tumbuh dengan lebih besar.
Pengertian Granit Menurut Para Ahli
Menurut definisi para ahli, granit adalah jenis batuan beku intrusif plutonik yang terdiri dari butiran kasar atau sedang yang kaya akan kuarsa, feldspar, dan mineral feromagnetik seperti biotit atau hornblende. Granit merupakan salah satu jenis batuan plutonik yang paling umum di kerak bumi, terbentuk dari pendinginan magma (lelehan silikat) di kedalaman.
Granit juga dikenal sebagai formasi batuan alami yang sangat keras dengan tekstur kristal yang terlihat dan terutama digunakan untuk bangunan dan monumen.
Ciri Granit
Granit memiliki karakteristik yang mencakup kekuatan dan daya tahan yang tinggi. Sebagai salah satu batu alam tertua, terkeras, dan terkuat yang ada, granit memiliki tampilan unik dan elegan dengan ratusan warna dan pola yang dapat dipilih. Warna dan pola ini membuat granit sangat unik dan mudah dibedakan karena warnanya yang lebih terang.
Warna granit sejati biasanya putih, merah muda, atau abu-abu muda dan warnanya seragam di seluruh batu. Jika warnanya berbeda atau memiliki pola yang liar, itu kemungkinan bukan granit.
Granit juga merupakan batu silika yang sangat tahan lama dan tahan terhadap asam yang ditemukan dalam lemon, cuka, dan produk pembersih. Dibandingkan dengan marmer, granit lebih tahan terhadap goresan dan tidak akan tergores bahkan saat dipotong atau digunakan dengan benda-benda seperti kunci, koin, perkakas, dan peralatan lainnya.
Sifat Granit
Hampir semua jenis batuan granit terbentuk dari magma dan termasuk jenis batuan beku plutonik yang terbentuk dalam tubuh besar atau pluton yang terkubur dalam tanah. Susunan butiran acak dalam granit juga merupakan bukti bahwa batuan ini terbentuk dari proses plutonik.
Meskipun demikian, batuan dengan komposisi kimia yang sama seperti granit dapat terbentuk melalui proses metamorfosis batuan sedimen yang panjang dan intens. Jenis batuan ini dikenal sebagai granit gneiss dan memiliki pola serat yang kuat.
1. Sifat fisik granit
Sifat fisik dari granit dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Tekstur berbutir kasar: Semua granit memiliki tekstur berbutir kasar yang memungkinkan butiran mineral individu terlihat dengan mudah.
- Warna: Warna granit sangat bergantung pada jenis feldspar yang terdapat di dalamnya. Feldspar yang kaya akan kalium cenderung berwarna merah atau merah muda kecokelatan, sementara feldspar yang kaya akan natrium cenderung berwarna putih atau abu-abu.
- Densitas: Densitas granit rata-rata antara 2,65 dan 2,75 g/cm3, yang menjadikannya sebagai batuan yang cukup padat.
- Kekuatan: Kekuatan granit cukup tinggi, dengan kekuatan tekannya biasanya di atas 200 MPa.
- Suhu leleh: Suhu leleh granit berkisar antara 1215-1260 °C.
- Permeabilitas: Granit memiliki permeabilitas primer yang buruk, tetapi permeabilitas sekunder yang kuat.
- Viskositas: Viskositas granit di dekat STP adalah 3-6 • 1019 Pa · s.
2. Sifat kimia granit
Selain itu, granit memiliki sifat kimia yang relatif inert atau stabil secara kimia, artinya granit cenderung tidak bereaksi secara kimia dengan asam atau basa yang kuat. Namun, granit tetap bisa terpengaruh oleh lingkungan kimia tertentu, seperti lingkungan yang kaya akan asam sulfat yang dapat merusak batuan granit. Selain itu, unsur-unsur tertentu dalam granit, seperti uranium dan thorium, dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya jika terjadi degradasi batuan granit secara alami atau akibat aktivitas manusia.
Proses Pembentukan Granit
Granit dikelompokkan berdasarkan diagram QAPF untuk batuan plutonik yang memiliki butiran kasar, dan diberi nama sesuai dengan persentase kuarsa, alkali feldspar (ortoklas, sanidin, atau garis mikro), dan feldspar plagioklas pada setengah diagram A-Q-P.
Menurut konvensi petrologi modern, granit sejati mengandung feldspar plagioklas dan alkali. Jika granitoid tidak memiliki atau hampir tidak ada plagioklas, batuan tersebut disebut sebagai granit feldspar alkali. Ketika granitoid mengandung kurang dari 10% ortoklas, itu disebut tonalit; piroksen dan amfibol umumnya ditemukan pada tonalit.
1. Pembentukan
Granit yang mengandung mikas muskovit dan biotit disebut sebagai granit biner atau dua mika. Granit biner cenderung kaya akan kalium dan memiliki sedikit plagioklas, dan dapat dikategorikan sebagai granit tipe S atau granit tipe A. Granit sendiri memiliki komposisi felsik.
Batuan felsik memiliki densitas yang lebih rendah dibandingkan dengan batuan mafik dan ultrabasa, sehingga cenderung tidak terlibat dalam proses subduksi. Sementara itu, batuan basaltik atau gabroik cenderung tenggelam ke dalam mantel di bawah batuan granit pada kraton benua. Oleh karena itu, batuan granit merupakan dasar dari semua benua.
2. Asal geokimia
Granitoid terbentuk melalui proses kristalisasi dari magma yang memiliki komposisi yang mendekati titik eutektik (atau suhu minimum pada kurva kotektik). Magma akan mengalami evolusi menjadi eutektik karena diferensiasi beku atau karena magma mewakili derajat leleh parsial yang rendah.
Kristalisasi bertahap berperan dalam mengurangi jumlah mineral yang larut dalam magma seperti besi, magnesium, titanium, kalsium, dan natrium, sehingga memperkaya magma dengan kalium dan silikon. Dua komponen utama granit adalah alkali feldspar (yang kaya akan kalium) dan kuarsa (SiO2), yang menentukan karakteristik batuan granit.
3. Granitisasi
Proses pembentukan granit seharusnya terjadi di depan migrasi magma. Pembentukan granit melalui metamorfisme panas sulit terjadi, namun dapat diamati terjadi pada lapangan amfibolit dan granulit tertentu. Granitisasi in-situ atau peleburan oleh metamorfisme sulit untuk diidentifikasi kecuali jika terdapat tekstur leukosom dan melanosom pada batuan migmatit.
Manfaat Granit
Granit merupakan salah satu bahan paling kuat di dunia dan telah digunakan dalam pembangunan gedung selama ribuan tahun. Batu alam ini terbentuk oleh panas dan tekanan ekstrim di bawah tanah. Berikut adalah beberapa manfaat granit:
1. Monumen abadi
Granit sering digunakan dalam pembuatan monumen yang bertahan lama, mulai dari batu nisan hingga kuil. Sebelum ada perkakas listrik, mengukir granit membutuhkan tenaga dan waktu yang lama, sehingga batu ini sering digunakan dalam proyek-proyek penting.
2. Inti kekuatan
Banyak bangunan kuno dan bersejarah, seperti jembatan Romawi, Piramida, dan katedral menggunakan granit sebagai inti kekuatan di pusatnya. Granit dapat dipoles menjadi kilau yang indah atau dibalut dengan batu lain, dan biasanya digunakan untuk menopang pilar.
3. Lantai yang indah
Granit yang dipoles adalah batu alam yang menakjubkan dan sering digunakan sebagai lantai batu, bersamaan dengan marmer. Granit biasanya memiliki pola yang lebih halus daripada marmer, sehingga keduanya saling melengkapi dengan sempurna.
4. Jalan setapak dan teras
Granit ideal digunakan sebagai pelat pengerasan jalan di luar ruangan karena sangat kuat dan tahan cuaca. Lempengan paving tersedia dalam berbagai warna, dari merah hingga hijau, serta abu-abu dan hitam yang terkenal.
5. Mosaik dan pola ubin
Granit tersedia dalam beragam warna, sehingga sangat memungkinkan untuk digunakan dalam pembuatan pola mosaik atau ubin. Menggunakan satu jenis batu yang kuat adalah cara yang baik untuk memastikan tidak ada bagian lantai berpola yang aus.
6. Ubin kamar mandi
Granit yang dapat dipotong menjadi ubin yang lebih tipis dari sebelumnya merupakan pilihan ideal untuk kamar mandi berlantai ubin atau backsplash. Granit dianggap tahan terhadap air dan tahan noda, sehingga mudah dalam penanganan lembab dan kotoran.
7. Batu permata
Banyak jenis granit cukup umum untuk menjadi bahan bangunan yang terjangkau, beberapa di antaranya langka dan sangat indah. Ini dapat digunakan sebagai batu permata dan dijadikan perhiasan, seperti contohnya adalah penemuan K2 Azurite Granite di Himalaya yang sangat indah dan langka dengan warna biru yang menakjubkan.
Ini adalah artikel yang dapat kami sampaikan kepada semua pembaca tentang pengertian granit menurut para ahli, ciri-cirinya, sifat-sifatnya, proses pembentukannya, dan manfaatnya dalam berbagai bidang. Semoga artikel ini dapat memberikan edukasi bagi Anda yang membutuhkannya.
0 Komentar