Cara Menghapus Virus Malware di WordPress dengan Wordfence

oleh | Agu 5, 2023 | Website, WordPress

WordPress adalah salah satu platform website yang paling populer di dunia. Namun, popularitasnya juga membuatnya menjadi sasaran empuk bagi para hacker yang ingin menyebarkan virus malware. Virus malware adalah program berbahaya yang dapat merusak, mencuri, atau mengubah data di website Anda. Virus malware juga dapat mempengaruhi performa, keamanan, dan reputasi website Anda.

Untuk menghindari kerugian akibat virus malware, Anda perlu melakukan pembersihan secara berkala pada website WordPress Anda. Salah satu cara yang efektif untuk melakukan pembersihan adalah dengan menggunakan plugin Wordfence. Wordfence adalah plugin keamanan WordPress yang dapat mendeteksi dan menghapus file berbahaya di website Anda dengan mudah dan cepat.

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara menghapus virus malware di WordPress dengan Wordfence. Kami akan memberikan langkah-langkah yang mudah diikuti dan disertai dengan gambar untuk memudahkan Anda. Simak artikel ini sampai selesai dan ikuti langkah-langkahnya dengan cermat.

Langkah 1: Backup File dan Database Website Anda

Backup File dan Database Website Anda

Sebelum melakukan proses pembersihan, Anda perlu melakukan backup file dan database website Anda yang ada di Plesk atau sejenisnya. Backup adalah proses menyimpan salinan data website Anda di tempat lain, seperti komputer lokal atau penyimpanan cloud. Backup penting untuk mencegah kehilangan data jika terjadi kesalahan saat melakukan pembersihan.

Anda dapat melakukan backup file dan database website Anda dengan berbagai cara, seperti menggunakan plugin WordPress, FTP, atau cPanel. Kami menyarankan Anda untuk menggunakan plugin WordPress karena lebih mudah dan praktis. Salah satu plugin WordPress yang dapat Anda gunakan untuk backup adalah UpdraftPlus.

Untuk menggunakan UpdraftPlus, Anda perlu menginstal dan mengaktifkan plugin tersebut di dashboard WordPress Anda. Jika Anda belum tahu caranya, Anda dapat mengikuti tutorial cara menginstal plugin WordPress. Setelah itu, buka menu Settings > UpdraftPlus Backups pada dashboard WordPress Anda. Di sana, klik tombol Backup Now untuk memulai proses backup.

Anda akan melihat jendela konfirmasi yang menampilkan opsi backup. Pastikan Anda mencentang opsi Include your database in the backup dan Include your files in the backup. Jika Anda ingin menyimpan backup di penyimpanan cloud, seperti Google Drive atau Dropbox, Anda juga perlu mencentang opsi Remote storage dan memilih penyedia layanan cloud yang Anda inginkan. Klik tombol Backup Now untuk melanjutkan.

Tunggu hingga proses backup selesai. Anda dapat melihat status backup pada kolom Existing Backups. Jika proses backup berhasil, Anda akan melihat file backup dengan tanggal dan waktu pembuatan. Simpan file backup tersebut di tempat yang aman dan mudah diakses.

Langkah 2: Instal dan Aktifkan Plugin Wordfence

Instal dan Aktifkan Plugin Wordfence

Setelah melakukan backup file dan database website Anda, langkah selanjutnya adalah menginstal dan mengaktifkan plugin Wordfence. Wordfence adalah plugin keamanan WordPress yang dapat mendeteksi dan menghapus file berbahaya di website Anda. Wordfence juga memiliki fitur lain yang dapat meningkatkan keamanan website Anda, seperti firewall, brute force protection, two-factor authentication, dll.

Untuk menginstal dan mengaktifkan plugin Wordfence, Anda perlu membuka menu Plugins > Add New pada dashboard WordPress Anda. Di sana, ketikkan kata kunci Wordfence pada kolom pencarian dan tekan Enter. Cari plugin yang bernama Wordfence Security – Firewall & Malware Scan dan klik tombol Install Now.

Tunggu hingga proses instalasi selesai. Setelah itu, klik tombol Activate untuk mengaktifkan plugin Wordfence.

Langkah 3: Konfigurasi Pengaturan Wordfence

Setelah menginstal dan mengaktifkan plugin Wordfence, langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi pengaturan Wordfence sesuai dengan kebutuhan Anda. Pengaturan Wordfence dapat mempengaruhi hasil pemindaian malware yang dilakukan oleh plugin tersebut.

Untuk mengkonfigurasi pengaturan Wordfence, Anda perlu membuka menu Wordfence > Options pada dashboard WordPress Anda. Di sana, Anda akan melihat berbagai opsi yang dapat Anda sesuaikan dengan preferensi Anda.

Beberapa opsi penting yang perlu Anda perhatikan adalah:

  • Scan theme files against repository versions for changes: opsi ini akan memeriksa file tema Anda dengan versi yang ada di repositori WordPress. Jika ada perbedaan, Wordfence akan menandainya sebagai file terinfeksi. Anda dapat mengaktifkan opsi ini jika Anda tidak melakukan perubahan pada file tema Anda secara manual.
  • Scan plugin files against repository versions for changes: opsi ini akan memeriksa file plugin Anda dengan versi yang ada di repositori WordPress. Jika ada perbedaan, Wordfence akan menandainya sebagai file terinfeksi. Anda dapat mengaktifkan opsi ini jika Anda tidak melakukan perubahan pada file plugin Anda secara manual.
  • Scan files outside your WordPress installation: opsi ini akan memeriksa file yang berada di luar instalasi WordPress Anda, seperti file .htaccess, .php, dll. Jika ada file yang mencurigakan, Wordfence akan menandainya sebagai file terinfeksi. Anda dapat mengaktifkan opsi ini untuk meningkatkan cakupan pemindaian malware.

Setelah Anda selesai mengkonfigurasi pengaturan Wordfence, klik tombol Save Changes untuk menyimpan pengaturan.

Langkah 4: Mulai Proses Pemindaian Malware

Setelah mengkonfigurasi pengaturan Wordfence, langkah selanjutnya adalah memulai proses pemindaian malware. Proses pemindaian malware adalah proses di mana Wordfence akan memeriksa file website Anda dan mencari tanda-tanda infeksi malware.

Untuk memulai proses pemindaian malware, Anda perlu membuka menu Wordfence > Scan pada dashboard WordPress Anda. Di sana, klik tombol Start a Wordfence scan untuk memulai proses pemindaian.

Tunggu hingga proses pemindaian selesai. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit tergantung pada ukuran file website Anda. Anda dapat melihat status pemindaian pada kolom Scan Summary.

Langkah 5: Hapus File Terinfeksi

Setelah proses pemindaian selesai, langkah terakhir adalah menghapus file terinfeksi yang ditemukan oleh Wordfence. File terinfeksi adalah file yang mengandung kode berbahaya yang dapat merusak, mencuri, atau mengubah data di website Anda.

Untuk menghapus file terinfeksi, Anda perlu membuka menu Wordfence > Scan pada dashboard WordPress Anda. Di sana, lihat hasil pemindaian pada kolom Scan Summary. Jika Wordfence menemukan file terinfeksi, Anda akan melihat jumlahnya pada bagian Critical Problems atau Warnings.

Klik tanda plus (+) untuk melihat detail file terinfeksi. Anda akan melihat nama file, lokasi file, dan kode berbahaya yang ada di dalamnya. Untuk menghapus file terinfeksi, klik tombol Delete All Deletable Files.

Wordfence akan menghapus semua file terinfeksi yang dapat dihapus secara otomatis. Jika ada file terinfeksi yang tidak dapat dihapus secara otomatis, Anda perlu menghapusnya secara manual melalui FTP atau cPanel.

Untuk lebih jelasnya anda bisa menonton video cara hapus malware di WordPress dengan Wordfence berikut ini.

Selamat! Anda telah berhasil menghapus virus malware di WordPress dengan Wordfence. Kami harap artikel ini bermanfaat untuk Anda. Jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah, silakan tinggalkan komentar di bawah ini. Terima kasih! 😊

Jika anda mengalami kesulitan dalam melakukan cara diatas anda bisa menggunakan jasa perbaikan WordPress yang ada di kami untuk membantu mengatasi permasalahan pada website anda, hubungi kami sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.

<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...