Pemeriksaan Hematokrit Menggunakan Metode Makrohematokrit

oleh | Agu 22, 2022 | Laboratorium

Pemeriksaan hematokrit menggunakan metode makrohematokrit pada dasarnya sama dengan metode mikrohematokrit, hanya saja metode ini menggunakan tabung Wintrobe. Tabung Wintrobe memiliki bentuk sama seperti tabung sahli dengan panjang sekitar 110 mm dan diameter 2,5 mm dengan sekala 0 – 10 mm dan interval skala 1 mm.

Spesimen pemeriksaan yang dapat digunakan untuk pemeriksaan dengan metode hematokrit hanya dapat menggunakan darah vena dengan atikoagulan EDTA atau heparin. Penggunaan darah kapiler tidak memungkinkan karena membutuhkan volume yang lebih banyak dibandingkan metode mikrohematokrit.

Metode makrohematokrit, memiliki akurasi yang kurang baik jika dibandingkan dengan metode mikrohematokrit. Karena, diameter tabung yang terlalu lebar dapat menyebabkan bias pengukuran tinggi eritrosit dalam tabung.

Metode Makrohematokrit

Untuk itu silahkan perhatikan dibawah ini adalah proses yang akan dialkukan atau dijelaskan, diantaranya adalah sebagai berikut. Proses yang dilakukan dengan menggunakan metode Metode makrohematokrit.

Prinsip Kerja

Darah disentrifugasi pada kecepatan tinggi dalam waktu tertentu, sehingga sel-sel akan terpisah dari plasmanya. Ruangan yang ditempati sel darah merah diukur dan dinyatakan sebagai persen dari seluruh volume darah.

Tujuan Penelitian

Berukut ini adalah tujuan yang dilakukan untuk contoh penelitian yang akan dilakukan, untuk itu diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Memantau volume sel darah merah dalam darah.
  2. Memantau perubahan volume plasma darah.

Contoh Nilai Rujukan

Berikut ini adalah contoh nilai rujukan yang akan kita gunakan sebagai studi kasus, diantaranya adalah berikut ini:

Bayi Baru Lahir: 44 – 46 %
Usia 1 sampai 3 tahun: 29 – 40 %
Usia 4 sampai 10 tahun: 31 – 43 %
Pria Dewasa: 40 – 54 %
Wanita Dewasa: 36 – 46 %
Nilai Kritis: <15% dan >60%

Peningkatan Kadar

  • Masalah Klinis

Dehidrasi/hipovolemia, diare berat, polisitemia vera, eritrositosis, diabetes asidosis, emfisema pulmonar (dalam tahap akhir), iskemia serebrum sementara, eklampsia, pembedahan, luka bakar.

  • Obat

Penurunan Kadar

  • Masalah Klinis

Kehilangan darah akut, anemia (aplastik, hemolitik, defisiensi asam folat, pernisiosa, sideroblastik, sel sabit), leukemia (limfositik, mielositik, monositik), penyakit Hodgkin, limfosarkoma, malignasi organ, mieloma multipel, sirosis hati, malnutrisi protein, defisiensi vitamin (tiamin, vitamin C), fistula lambung atau duodenum, ulkus peptikum, gagal ginjal kronis, kehamilan, SLE, AR (terutama anak-anak).

  • Obat

Anti neoplastik, antibiotik (kloramfenikol, penisilin), obat radioaktif.

Spesimen

Darah vena (EDTA atau heparin).

Alat dan Reagen

  1. Tabung Wintrobe.
  2. Sentrifuse.

Prosedur

  1. Masukan darah pada tabung Wintrobe sampai batas 0 atau 10.
  2. Letakan dua tabung Wintrobe pada sentrifuse secara bersebrangan, dengan penutup menjauhi bagian tengah sentrifuse.
  3. Sentrifuse selama 30 menit dengan kecepatan 3.000 rpm.
  4. Angkat tabung mikrohematokrit setelah sentrifuse berhenti berputar.
  5. Hasil yang di dapat dihitung berdasarkan sekala yang tertera pada tabung. Nilai hematokrit didapat mengunakan rumus:

Limitasi

Darah lisis, cairan jaringan, bekuan darah, antikoagulan berlebih dan pemeriksaan yang tidak segera dilakukan dapat memberikan hasil yang tidak akurat.

<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...