DNS adalah singkatan dari Domain Name System, yaitu sistem yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP. Nama domain adalah alamat yang mudah diingat oleh manusia, seperti google.com atau domainesia.com. Alamat IP adalah alamat yang dipahami oleh komputer, seperti 172.217.0.142 atau 2400:cb00:2048:1::c629:d7a2. DNS berfungsi untuk menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP, sehingga pengguna internet dapat mengakses website dengan mudah dan cepat.
Fungsi DNS

DNS memiliki tiga fungsi utama, yaitu:
- Meminta informasi alamat IP dari sebuah website berdasarkan nama domain. Misalnya, jika Anda ingin mengunjungi website Bloglab, Anda cukup mengetikkan bloglab.id di browser Anda. DNS akan mencari alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut dan menghubungkan Anda dengan website Bloglab.
- Meminta informasi nama domain dari sebuah website berdasarkan alamat IP. Misalnya, jika Anda mengetahui alamat IP dari website Bloglab, yaitu 104.16.132.229, Anda dapat memasukkannya di browser Anda. DNS akan mencari nama domain yang sesuai dengan alamat IP tersebut dan menampilkan website Bloglab.
- Mencari server yang tepat untuk mengirim email. Misalnya, jika Anda ingin mengirim email ke alamat [email protected], DNS akan mencari server email yang bertanggung jawab untuk menerima email di domain bloglab.id. Baca juga “Apa itu Cloud Hosting?“.
Cara Kerja DNS
Proses DNS resolution melibatkan beberapa langkah untuk mengubah nama domain menjadi alamat IP. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Pertama, browser Anda akan mengirim permintaan DNS ke DNS recursor, yaitu server yang bertugas untuk menerima dan mengolah permintaan DNS dari klien. DNS recursor dapat diibaratkan sebagai pustakawan yang diminta untuk mencari buku tertentu di perpustakaan.
- Kedua, DNS recursor akan mengirim permintaan ke root nameserver, yaitu server yang menjadi titik awal dalam pencarian alamat IP. Root nameserver dapat diibaratkan sebagai indeks di perpustakaan yang menunjuk ke rak-rak buku yang berbeda. Root nameserver akan memberitahu DNS recursor ke mana harus mencari selanjutnya berdasarkan bagian akhir dari nama domain (misalnya, .com, .id, .net, dll).
- Ketiga, DNS recursor akan mengirim permintaan ke TLD nameserver, yaitu server yang menyimpan informasi tentang nama domain di tingkat tertinggi (top level domain). TLD nameserver dapat diibaratkan sebagai rak buku tertentu di perpustakaan. TLD nameserver akan memberitahu DNS recursor ke mana harus mencari selanjutnya berdasarkan bagian awal dari nama domain (misalnya, google, domainesia, cloudflare, dll).
- Keempat, DNS recursor akan mengirim permintaan ke authoritative nameserver, yaitu server yang memiliki informasi lengkap dan akurat tentang nama domain yang dicari. Authoritative nameserver dapat diibaratkan sebagai kamus di rak buku, yang dapat menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP. Authoritative nameserver akan mengirimkan alamat IP yang sesuai dengan nama domain ke DNS recursor.
- Kelima, DNS recursor akan mengembalikan alamat IP yang diperoleh dari authoritative nameserver ke browser Anda. Browser Anda kemudian akan menghubungi alamat IP tersebut untuk mengakses website yang Anda inginkan. Baca juga “Apa itu Shared Hosting?“.
Kesimpulan
DNS adalah sistem yang menghubungkan nama domain dengan alamat IP, sehingga pengguna internet dapat mengakses website dengan mudah dan cepat. DNS memiliki tiga fungsi utama, yaitu meminta informasi alamat IP atau nama domain, dan mencari server email. DNS bekerja dengan melibatkan beberapa server, yaitu DNS recursor, root nameserver, TLD nameserver, dan authoritative nameserver, yang saling berkomunikasi untuk mencari alamat IP yang sesuai dengan nama domain.
Sumber: www.cloudflare.com, www.domainesia.com