Analisis Aldehid & Keton

oleh | Sep 16, 2022 | Kimia

Bloglab.id, Aldehid dan keton adalah contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di alam bebas. Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lain.

Aldehid dan keton memiliki banyak manfaat. Contoh senyawa aldehid adalah formalin yang sering digunakan dalam pengawetan zat organik. Sedangkan contoh senyawa keton adalah aseton yang dapat digunakan untuk pembersih kuteks.

Dalam industri kimia, keton digunakan sebagai pelarut dan zat antara. Dengan banyaknya manfaat dari aldehid dan keton serta eratnya hubungan dengan teknik kimia, maka percobaan ini penting untuk dilakukan. Kemahiran dalam menguji suatu senyawa juga sangat diperlukan dalam sebuah industri. Hal ini juga melatarbelakangi pentingnya dilakukan percobaan aldehid dan keton ini.

Dasar Teori Aldehid & Keton

Gugus karbonil ialah satu atom karbon dan sato atom oksigen yang dihubungkan dengan ikatan ganda dua. Gugus ini merupakan salah satu gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat, lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dijumpai dalam senyawa aldehid dan keton.

Aldehida adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh satu gugus alkil/aril.

O

||

R – CH

Rumus ini sering disebut RCOH

Keton adalah persenyawaan dimana gugus karbonil diikat oleh dua gugus alkil/aril.\

R – C – R

       O
Rumus ini sering disingkat RCOR

Perhatikan kemiripan strukturnya. Karena keduanya mengandung gugus karbonil, sifat kimia aldehid dan keton serupa. Baik aldehid maupun keton sangat reaktif, tetapi aldehida biasanya lebih reaktif dibanding keton.

Aldehid berbeda dengan keton karena aldehid memiliki sebuah atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonilnya. Hal tersebut menyebabkan aldehid sangat mudah teroksidasi. Sebagai sontoh, etanal, CH3CHO, sangat mudah dioksidasi menjadi etanoat, CH3COOH, atau ion etanoat, CH3COO-. Sedangkan keton tidak memiliki atom hidrogen tersebut sehingga tidak mudah dioksidasi. Keton hanya bisa dioksidasi dengan menggunakan agen pengoksidasi kuat yang memilki kemampuan untuk memutus ikatan-ikatan karbon.

Aldehid dan keton lazim didapat dalam sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan hormon betina progesteron merupakan dua contohaldehid dan keton yang penting secara biologis. Banyak aldehid dan keton mempunyai bau yang khas yang memperbedakan umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum. Misalnya, trans-sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu manis dan enantiomer-enentiomer, karbon yang menimbulkan bau jintan dan tumbuhan permen.

Formaldehid, suatu gas tak berwarna, mudah larut dalam air. Larutan 40% dalam air dinamakan formalin, yang digunakan dalam pengawetan cairan dan jaringan-jaringan. Formaldehid juga digunakan dalam pembuatan resin sintetik. Polimer dari formaldehida, yang disebut paraformaldehida, digunakan sebagai antiseptik dan insektisida. Asetaldehid adalah bahan baku penting dalam pembuatan asam asetat, anhidrida asetat dan esternya, yaitu etil asetat.

Aseton adalah keton yang paling penting. Ia merupakan cairan volatil (titik didih 56oC) dan mudah terbakar. Aseton adalah pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa organik, banyak digunakan sebagai pelarut pernis, lak dan plastik. Tidak seperti kebanyakan pelarut organik lain, aseton bercampur dengan air dalam segala perbandingan. Sifat ini digabungkan dengan volatilitasnya membuat aseton sering digunakan sebagai pengering alat-alat gelas laboratorium. Alat-alat gelas laboratorium yang masih basah dibilas dengan mudah.

Reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehid dan keton

Reaksi-reaksi yang terjadi pada aldehid dan keton antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Reaksi Oksidasi

Keberadaan atom hidrogen tersebut menjadikan aldehid sangat mudah teroksidasi. Atau dengan kata lain, aldehid adalah agen pereduksi yang kuat.Karena keton tidak memiliki atom hidrogen istimewa ini, maka keton sangat sulit dioksidasi. Hanya agen pengoksidasi sangat kuat seperti larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat) yang bisa mengoksidasi keton – itupun dengan mekanisme yang tidak rapi, dengan memutus ikatan-ikatan C-C.

2. Reaksi Adisi

Reaksi adisi natrium bisulfit atau natriun hodrogensulfit ini hanya berlangsug dengan baik untuk aldehid. Untuk keton, salah satu gugus hidrokarbon yang terikat pada gugus karbonil harus berupa gugus metil. Gugus-gugus besar yang terikat pada gugus karbonil terlibat dalam proses reaksi yang berlangsung.

Aldehid atau keton dikocok dengan sebuah larutan jenuh dari natrium hidrogensulfit dalam air. Jika produk telah terbentuk, produk tersebut akan terpisah sebagai kristal putih. Untuk etanol, persamaan reaksinya adalah: dan untuk propanon, persamaan reaksinya adalah: Reaksi Iodoform Reaksi iodoform bisa digunakan untuk mengidentifikasi keneradaan sebuah gugus CH3CO dalam aldehid dan keton.

<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...