Standar Kualitas Air Murni Pada Air Limbah

oleh | Jan 14, 2023 | Lingkungan

Dalam proses pengolahan air limbah industri, terdapat 3 parameter utama yang harus diperhatikan. Parameter tersebut adalah: (1) Oktigen terlarut (OT) atau Dissolved Oxygen (DO), (2) Kebutuhan Oktigen Biologis (KOB) atau Biological Oxygen Demand (BOD) dan (3) Kebutuhan Oktigen Kimia (KOK) atau Chemical Oxygen Demand (COD). OT atau DO mengukur jumlah oksigen yang tersedia dalam air limbah, KOB atau BOD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengurai bahan organik dalam air limbah, dan KOK atau COD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengurai bahan kimia dalam air limbah.

Standar Kualitas Air Murni
Standar Kualitas Air Murni

Ketiga parameter ini digunakan untuk mengukur tingkat pencemaran air limbah dan untuk menentukan tingkat pengolahan yang diperlukan agar air limbah dapat digunakan kembali atau dibuang dengan aman.

Okѕіgеn tеrlаrut (OT) atau Dіѕѕоlvеd Oxуgеn (DO)

Oksigen merupakan faktor penting dalam air. Banyak makhluk hidup yang memerlukan oksigen untuk bertahan hidup, baik tumbuhan ataupun hewan air, tergantung dari jumlah oksigen yang terlarut dalam air. Ikan memiliki kebutuhan oksigen yang paling tinggi, kemudian invertebrata, dan yang paling rendah adalah bakteri. Oksigen sangat penting bagi kelangsungan hidup organisme yang hidup di dalam air, karena tanpa oksigen yang cukup, mereka tidak akan dapat bertahan hidup.

Keseimbangan oksigen terlarut (OT) dalam air secara alami terjadi dengan berkesinambungan. Mikroorganisme sebagai makhluk terkecil dalam air, memerlukan sumber energi yaitu unsur karbon (C) yang diperoleh dari bahan organik yang berasal dari tanaman, ganggang yang mati, maupun oksigen dari udara.

Bahan organik tersebut diolah oleh mikroorganisme menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). CO2 kemudian dimanfaatkan oleh tanaman dalam air untuk proses fotosintesis membentuk oksigen, dan seterusnya. Oksigen yang digunakan untuk proses penguraian bahan organik tersebut akan diganti oleh oksigen yang masuk dari udara atau sumber lain secepat habisnya oksigen terlarut yang digunakan oleh bakteri atau dengan kata lain oksigen yang diambil oleh biota air selalu setimbang dengan oksigen yang masuk dari udara atau hasil fotosintesis tanaman air.

Apabila pada suatu saat bahan organik dalam air menjadi berlebih sebagai akibat masuknya limbah aktivitas manusia (seperti limbah organik dari industri), yang berarti suplai karbon (C) melimpah, menyebabkan kecepatan pertumbuhan mikroorganisme akan berlipat ganda, yang berarti juga meningkatnya kebutuhan oksigen, sementara suplai oksigen dari udara jumlahnya tetap. Pada kondisi ini, keseimbangan antara oksigen yang masuk ke air dengan yang digunakan oleh biota air akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekosistem air yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yang hidup di dalam air.

BOD dаn COD

Untuk menentukan tingkat penurunan kualitas air, salah satu caranya adalah dengan mengamati penurunan kadar oksigen terlarut (OT) sebagai akibat masuknya bahan organik dari luar. Umumnya digunakan uji Biological Oxygen Demand (BOD) atau Kebutuhan Oksigen Biologis (KOB) untuk mengukur tingkat penurunan kualitas air tersebut.

BOD atau KOB menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroorganisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan organik dalam air. BOD dan COD digunakan sebagai indikator kualitas air dan digunakan dalam pengelolaan air limbah dan air baku.

Oleh karena itu, nilai Biological Oxygen Demand (BOD) bukanlah nilai yang menunjukkan jumlah atau kadar bahan organik dalam air, tetapi mengukur secara relatif jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasikan atau menguraikan bahan-bahan organik tersebut.

Nilai BOD yang tinggi menunjukkan bahwa jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasikan bahan organik dalam air tersebut tinggi, berarti dalam air sudah terjadi defisit oksigen. Banyaknya mikroorganisme yang tumbuh dalam air disebabkan banyaknya makanan yang tersedia (bahan organik), oleh karena itu secara tidak langsung BOD selalu dikaitkan dengan kadar bahan organik dalam air.

BOD5 adalah cara untuk menentukan kadar BOD baku yaitu pengukuran jumlah oksigen yang dihabiskan dalam waktu lima hari oleh mikroorganisme pengurai secara aerobik dalam suatu volume air pada suhu 20 derajat Celcius.

Kesimpulan

Untuk menentukan tingkat kualitas air, dapat dilihat dari penurunan kadar oksigen terlarut (OT) sebagai akibat masuknya bahan organik dari luar. Umumnya digunakan uji BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) untuk mengetahui tingkat kualitas air.

BOD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan atau mengoksidasi bahan organik dalam air, sedangkan COD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi semua bahan organik dalam air, baik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme maupun yang tidak.

Kualitas air minum harus memenuhi syarat fisik seperti tidak berwarna, berasa, dan berbau, suhu air sejuk dan jernih serta syarat kimia seperti tidak mengandung racun, zat-zat mineral atau zat-zat kimia tertentu dalam jumlah yang melebihi batas yang telah ditentukan.

Bagikan ini ke:
<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×