Sebelum berbicara jauh mengenai alat ukur tekanan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai definisi atau pengertian tekanan itu sendiri.
Tekanan adalah gaya yang bekerja pada suatu satuan luas. Sedangkan definisi dari gaya itu sendiri adalah hasil perkalian antara massa dengan percepatan grafitasi.
Atau jika dibuat dalam suatu rumusan yang lazim dan mungkin telah kita pelajari waktu SMA adalah sebagai berikut:
P = F/A …………(persamaan 1)
P = Tekanan
F = Gaya
A = Satuan Luas
dimana
F = (m . g)/A ….. (persamaan 2)
m = massa
g = grafitasi
Jika suatu gaya tersebut dihasilkan oleh massa suatu cairan dimana m (massa) dalam persamaan 2 tersebut adalah perkalian antara d (densitas) dengan v (volume), biar lebih jelas dapat ditulis dengan persamaan sbb:
m = d . v
dan
v = A . h
d = densitas
v = volume
h = tinggi cairan
Dengan demikian tekanan berdasarkan rumus persamaan 2 dapat dirubah menjadi :
P = d . g . h
Satuan dari tekananpun ada bermacam macam jika kita merujuk ke persamaan 1 antara lain:
Pascal, bar, PSI, CmHg, CmH2O, atm, bar, dll
Jika teman teman ingin melakukan konversi tekanan dari satu satuan ke satuan yang lainnya silakan berkunjung di link ini.
Untuk satuan tekanan secara internasional adalah pascal (newton per meter kuadrat) hal ini berdasarkan konfensi internasional tentang berat dan massa yang telah diadakan pada tahun 1971.
Alat ukur tekanan secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis sebagai berikut:
- Jenis pertama merupakan alat ukur tekanan dengan prinsip kesinambungan gaya, jenis ini biasanya digunakan sebagai standar primer. Contoh yang paling umum dikenal untuk jenis ini adalah Dead Weight Tester dan pipa gelas “U” yang berisi cairan standar.
- Jenis yang kedua adalah alat ukur tekanan yang mengukur besaran tekanan secara tidak langsung. Jenis ini menggunakan sensor berupa bahan elastis. Manometer, pressure transduser merupakan contoh alat ukur tekanan untuk jenis ini.
Demikianlah artikel tentang definisi atau pengertian tekanan mudah mudahan berguna buat teman teman semua.
0 Komentar