Hallo sahabay Bloglab! Apakah anda yati Getaran adalah gerakan bolak-balik atau naik-turun yang terjadi pada suatu benda akibat adanya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran dapat terjadi pada berbagai macam benda, seperti mesin, komponen, struktur, atau bahkan bumi.
Getaran dapat memiliki dampak positif maupun negatif tergantung pada frekuensi, amplitudo, dan arahnya. Getaran yang terlalu besar atau tidak sesuai dengan spesifikasi dapat menyebabkan kerusakan, kebisingan, atau bahkan kecelakaan.
Oleh karena itu, penting untuk mengukur dan menganalisis getaran pada benda-benda tersebut agar dapat mengendalikan dan memperbaiki kinerja dan keamanannya.
Untuk mengukur getaran, diperlukan alat khusus yang disebut alat pengukur getaran atau vibration meter. Alat pengukur getaran adalah instrumen yang dapat mendeteksi dan mengkonversi getaran menjadi sinyal listrik atau visual yang dapat dibaca dan dianalisis.
Alat pengukur getaran biasanya terdiri dari sensor getaran yang ditempelkan pada benda yang akan diukur, kabel penghubung, dan unit pembaca yang menampilkan nilai getaran dalam satuan tertentu.
Ada berbagai macam alat pengukur getaran yang beredar di pasaran dengan fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa contoh alat pengukur getaran beserta penjelasannya:
1. Shock Pulse Meter
Shock pulse meter adalah alat pengukur getaran yang biasanya digunakan untuk memantau kondisi bearing (bantalan) pada mesin. Alat ini bekerja dengan mengukur gelombang kejut atau shock wave yang muncul akibat adanya gaya tumbukan atau impact pada bearing.
Gelombang kejut ini dapat mengindikasikan adanya kerusakan atau keausan pada bearing yang dapat menimbulkan getaran berlebihan. Shock pulse meter dilengkapi dengan sensor piezoelektrik khusus yang memiliki frekuensi resonansi sekitar 32 kHz.
Sensor ini dapat menangkap gelombang kejut dengan sensitivitas tinggi dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang ditampilkan pada unit pembaca.
2. Osiloskop
Osiloskop adalah alat pengukur getaran yang dapat menerjemahkan getaran dari sinyal listrik menjadi proyeksi visual dalam bentuk grafik gelombang pada layar tabung sinar katode.
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur frekuensi, amplitudo, fase, dan bentuk gelombang dari getaran. Osiloskop juga dapat digunakan untuk menganalisis kondisi mesin berdasarkan pola gelombang yang dihasilkan.
Gelombang yang rumit dan detail dapat menunjukkan adanya misalignment (ketidaksesuaian) atau kerusakan pada susunan mesin.
3. Seismograf
Seismograf adalah alat pengukur getaran yang biasanya digunakan untuk mencatat getaran gempa bumi atau seismik. Alat ini terdiri dari stasioner (bagian tetap), jarum (bagian bergerak), dan pita khusus (media pencatat).
Pita khusus ini terhubung dengan tanah sehingga dapat mendeteksi gelombang seismik yang muncul akibat gempa bumi. Saat terjadi gempa, pita akan bergerak mengikuti pergerakan tanah, sedangkan stasioner dan jarum akan diam.
Dengan demikian, pita akan tergores oleh jarum sesuai dengan gerakan tanah. Ada dua jenis seismograf yang umum digunakan:
- Seismograf horizontal: digunakan untuk mencatat gelombang seismik dengan gerakan horizontal (mendatar).
- Seismograf vertikal: digunakan untuk mencatat gelombang seismik dengan gerakan vertikal (naik-turun).
4. Vibration Meter
Vibration meter adalah alat pengukur getaran yang paling umum dan mudah digunakan. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur getaran pada berbagai macam benda, seperti motor, pompa, screen, atau benda bergetar lainnya.
Alat ini terdiri dari sensor getaran, kabel penghubung, dan unit pembaca yang dapat menampilkan nilai getaran dalam satuan tertentu, seperti mm/s, m/s2, g, atau Hz.
Alat ini juga dilengkapi dengan switch selector yang dapat digunakan untuk memilih parameter getaran yang akan diukur, seperti kecepatan (velocity), percepatan (acceleration), atau frekuensi (frequency).
Ada dua jenis vibration meter yang biasa digunakan:
Human vibration meter
Human vibration meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur dampak getaran mesin terhadap manusia, seperti pada tangan, kaki, atau tubuh. Alat ini dapat membantu mencegah bahaya getaran yang tinggi bagi pekerja industri.
Rekomendasi alat Human vibration meter yaitu “MMF VM31 4-Channel Human Vibration Analyzer“.

Portable vibration meter
Portable vibration meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar dampak getaran mesin terhadap kinerja dan keamanannya. Alat ini dapat membantu mencegah kerusakan atau kecelakaan akibat getaran berlebihan.
Rekomendasi alat Human vibration meter yaitu “Vibration Meter – ST-140 TENMARS“.

Cara kerja vibration meter adalah dengan menempelkan sensor getaran atau magnetic base pada benda atau mesin yang akan diukur.
Sensor ini akan mendeteksi dan mengubah getaran menjadi sinyal listrik yang dikirim melalui kabel ke unit pembaca. Unit pembaca akan menampilkan nilai getaran sesuai dengan parameter yang dipilih.
Demikianlah artikel bahasa Indonesia yang informatif dan detil dari judul artikel “Macam-macam Alat Pengukur Getaran (Vibration Meter)”. Semoga bermanfaat!
0 Komentar