Gas alam adalah salah satu sumber energi fosil yang terbentuk dari peluruhan bahan organik jutaan tahun yang lalu. Gas alam memiliki banyak keunggulan sebagai bahan bakar, seperti bersih, efisien, dan mudah didistribusikan. Gas alam juga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam produk kimia, seperti pupuk, plastik, dan obat-obatan.
Gas alam terdiri dari berbagai macam senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang mengandung atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon yang paling banyak ditemukan di gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan gas alam murni. Selain metana, gas alam juga mengandung senyawa hidrokarbon lainnya, seperti etana (C2H6), propana (C3H8), butana (C4H10), dan lain-lain. Senyawa hidrokarbon ini disebut juga sebagai cairan gas alam (NGL) karena dapat dikondensasikan menjadi cairan pada tekanan dan suhu tertentu.
Gas alam juga mengandung senyawa non-hidrokarbon, yaitu senyawa yang tidak mengandung atom karbon atau hidrogen. Senyawa non-hidrokarbon yang sering ditemukan di gas alam adalah karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2), helium (He), hidrogen sulfida (H2S), dan uap air (H2O). Senyawa non-hidrokarbon ini dapat mempengaruhi kualitas dan nilai kalor gas alam.
Jenis-Jenis Gas Alam
Berdasarkan tempat dan cara pengambilannya, gas alam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:
Gas Alam Konvensional
Gas alam konvensional adalah gas alam yang terperangkap di dalam batuan berpori yang dikelilingi oleh lapisan batuan kedap air. Gas alam konvensional dapat diekstraksi dengan mudah dengan cara mengebor sumur ke reservoir gas. Gas alam konvensional merupakan sumber gas alam utama di dunia.
Contoh gas alam konvensional adalah gas alam yang diproduksi di Lapangan Mahakam di Kalimantan Timur, Lapangan Arun di Aceh, dan Lapangan Natuna di Kepulauan Riau.
Gas Alam Non-Konvensional
Gas alam non-konvensional adalah gas alam yang terdapat di dalam batuan yang tidak berpori atau memiliki porositas rendah, sehingga sulit untuk diekstraksi. Gas alam non-konvensional memerlukan teknologi khusus untuk membebaskan gas dari batuan induknya. Gas alam non-konvensional merupakan sumber gas alam alternatif yang potensial.
Contoh gas alam non-konvensional adalah:
- Gas Metana Batubara (Coalbed Methane/CBM): gas alam yang terperangkap di dalam lapisan batubara. Gas metana batubara dapat diekstraksi dengan cara menurunkan tekanan lapisan batubara sehingga gas dapat keluar dari lubang sumur.
- Gas Serpih (Shale Gas): gas alam yang terdapat di dalam batuan sedimen berbutir halus yang disebut serpih. Gas serpih dapat diekstraksi dengan cara melakukan fracking atau retak hidraulis, yaitu menyuntikkan air bertekanan tinggi ke dalam batuan serpih untuk membuka rekahan-rekahan yang memungkinkan gas keluar.
- Metana Hidrat (Methane Hydrate): gas alam yang terperangkap dalam bentuk es berpori yang mengandung molekul metana. Metana hidrat biasanya terdapat di bawah lapisan permafrost di daerah kutub atau di bawah dasar laut. Metana hidrat dapat diekstraksi dengan cara menaikkan suhu atau menurunkan tekanan es sehingga gas dapat dilepaskan.
Contoh Penggunaan Gas Alam
Gas alam memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan gas alam:
- Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik, pemanas rumah tangga, kompor masak, kendaraan bermotor, dan lain-lain. Gas alam memiliki nilai kalor yang tinggi dan emisi gas rumah kaca yang rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil lainnya.
- Gas alam dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat berbagai macam produk kimia, seperti amonia, urea, metanol, etilen, propilen, dan lain-lain. Produk-produk kimia ini dapat digunakan untuk membuat pupuk, plastik, karet, resin, deterjen, obat-obatan, dan lain-lain.
- Gas alam dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat gas sintetis (syngas), yaitu campuran gas hidrogen dan karbon monoksida. Gas sintetis dapat digunakan untuk membuat bahan bakar cair (liquid fuel), seperti bensin, solar, dan biofuel.
Contoh Alat Gas Detektor
Dan bagi anda yang ingin mengetahui beberapa contoh alat untuk pendeteksi gas disini ada beberapa macam alat gas detektor yang bisa anda ketahui, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. ENV3000 – G4 Portable Gas Detector

G4 Portable Gas Detector adalah sebuah alat deteksi gas portabel yang dapat mendeteksi keberadaan gas beracun dalam lingkungan. Alat ini biasanya digunakan oleh para pekerja industri, petugas pemadam kebakaran, atau tim penanganan keadaan darurat untuk memastikan keamanan mereka saat bekerja di lingkungan yang berpotensi terpapar gas beracun. G4 Portable Gas Detector dapat mendeteksi berbagai jenis gas seperti karbon monoksida, hidrogen sulfida, oksigen, dan gas bahan bakar. Alat ini juga dilengkapi dengan alarm untuk memberi peringatan jika gas terdeteksi di lingkungan sekitar.
2. Multi Gas Detector ENVILIFE IAQ6000

Multi Gas Detector ENVILIFE IAQ6000 adalah sebuah alat deteksi gas yang digunakan untuk memantau kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality). Alat ini dapat mendeteksi beberapa jenis gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan gas radon. ENVILIFE IAQ6000 dirancang untuk membantu mengidentifikasi sumber polusi udara dalam ruangan dan memantau tingkat paparan gas berbahaya dalam jangka waktu tertentu. Alat ini dapat digunakan di berbagai lingkungan, seperti rumah, kantor, sekolah, atau gedung-gedung publik untuk memastikan kualitas udara dalam ruangan yang sehat dan aman bagi penghuninya. ENVILIFE IAQ6000 dilengkapi dengan layar LCD yang menampilkan data deteksi gas secara real-time serta memberikan peringatan suara jika terdapat gas yang melebihi batas aman.
3. ENV2000 PUMPING GAS DETECTOR – Tracer Gas Analyzer

ENV2000 PUMPING GAS DETECTOR – Tracer Gas Analyzer adalah sebuah alat deteksi gas yang digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas dalam sistem atau peralatan. Alat ini umumnya digunakan di industri minyak dan gas, perusahaan kimia, dan fasilitas pengolahan limbah untuk memantau kebocoran gas dan menjaga keamanan lingkungan. ENV2000 PUMPING GAS DETECTOR – Tracer Gas Analyzer bekerja dengan memompa gas uji (tracer gas) ke dalam sistem atau peralatan yang dicurigai bocor, kemudian mengukur kadar gas yang terdeteksi di sekitar area tersebut. Alat ini mampu mendeteksi gas-gas tertentu seperti hidrogen, helium, dan gas alam dengan keakuratan yang tinggi. ENV2000 PUMPING GAS DETECTOR – Tracer Gas Analyzer dilengkapi dengan layar LCD yang menampilkan data deteksi gas secara real-time serta memberikan peringatan suara jika terdapat kebocoran gas yang melebihi batas aman.
Kesimpulan
Gas alam adalah salah satu sumber energi fosil yang terbentuk dari peluruhan bahan organik jutaan tahun yang lalu. Gas alam terdiri dari berbagai macam senyawa hidrokarbon dan non-hidrokarbon. Gas alam dapat dibedakan menjadi gas alam konvensional dan gas alam non-konvensional berdasarkan tempat dan cara pengambilannya. Gas alam memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, baik sebagai sumber energi maupun sebagai bahan baku industri.
Demikian artikel yang saya buatkan untuk Anda dengan judul “Jenis-Jenis Gas Alam dan Contohnya”. Saya harap artikel ini dapat memenuhi kriteria Anda dan memberikan informasi yang berguna bagi Anda.
Artikel dikutip dari sumber: 1. pakarkimia.com 2. surabaya.proxsisgroup.com
0 Komentar