Bilangan Oksidasi Dan Tatanama

oleh | Sep 9, 2022 | Kimia

Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang ditetapkan sebagai berikut:

  1. Unsur-unsur dalam keadaan bebas atau tidak berikatan dengan unsur lain, seperti: C, Al, Fe, N2, O2, P4, S8 mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).
  2. Dalam senyawa, bilangan oksidasi:

a. 1 atom H = +1

kecuali pada hidrida, seperti NaH (natrium hidrida). Dalam NaH bilangan oksidasi H = -1

b. 1 atom O = – 2

kecuali dalam peroksida. Bilangan oksidasi 1 atom O dalam peroksida = -1.

c. 1 atom logam sama dengan golongannya dan diberi tanda positif.

  1. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul = 0 (nol)

Contoh:

Berapakah bilang oksidasi P dalam Na3PO4?

Jawab:

Dalam molekul Na3PO4: Bilangan oksidasi 1 atom Na = + 1

Maka untuk 3 atom Na = +3

Bilangan oksidasi 1 atom O = -2

Maka untuk 4 atom O = -8

Oleh karena jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul Na3PO4 = 0, maka bilangan oksidasi P = + 5

Dengan menggunakan bilangan oksidasi dapat ditentukan rumus molekul suatu senyawa.

Contoh:

  1. Apakah rumus molekul yang terbentuk antara Na dengan S?

Bilangan oksidasi 1 atom Na dalam senyawa = +1

Bilangan oksidasi 1 atom S dalam senyawanya dapat –2, +4, atau +6.

Karena jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul = 0, maka senyawa yang mungkin terjadi adalah senyawa antara dua atom Na dengan jumlah bilangan oksidasi = +2 dan 1 atom S dengan bilangan oksidasi = -2. Jadi rumus molekulnya adalah: (Na+)2S2- atau Na2S.

  1. Rumus molekul apa sajakah yang terbentuk antara S dengan O?

S-2 dengan O-2 tidak terjadi

S+4 dengan O-2 rumus molekulnya SO2

S+6 dengan O-2 rumus molekulnya SO3

Tatanama

  1. Nama senyawa yang terjadi dari ikatan 2 macam unsur, umumnya

diberi akhiran -ida.

Contoh:

Na2S = natrium sulfida

CaCl2 = kalsium klorida

BaO = barium oksida

Al2O3 = aluminium oksida

  1. Nama senyawa antara 2 macam unsur bukan logam, jumlah

masing-masing atom di dalam molekul senyawa itu dinyatakan

dengan:

1 = mono

2 = di

3 = tri

4 = tetra

5 = penta

6 = heksa

7 = hepta

8 = okta

9 = nona

10 = deka

Contoh:

CO2 = karbon dioksida

P2O5 = (di)pospor pentaoksida

CCl4 = karbon tetraklorida

SO3 = belerang trioksida

  1. Senyawa yang mengandung anion poliatom diberi nama sesuai

dengan nama dan bilangan oksidasi logam diikuti dengan nama

anion poliatom pembentuknya

Contoh:

Na2SO3 = natrium sulfit

FeSO4 = besi (II) sulfat

Cu(NO3)1 = tembaga (II) nitrat

Na3PO4 = natrium pospat

  1. Untuk senyawa unsur logam yang mempunyai 2 harga bilangan

oksidasi, pemberian namanya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. di belakang nama logam dituliskan harga bilangan oksidasinya

menggunakan angka Romawi di antara tanda ( ).

b. nama unsur logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi

akhiran –o dan yang lebih tinggi diberi akhiran –i.

Contoh:

SnCl2 = timah (II) klorida / stanno klorida

SnCl4 = timah (IV) klorida/ stanni klorida

Bagikan ini ke:
<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×