Bilangan Oksidasi Dan Tatanama

Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang ditetapkan sebagai berikut:

  1. Unsur-unsur dalam keadaan bebas atau tidak berikatan dengan unsur lain, seperti: C, Al, Fe, N2, O2, P4, S8 mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).
  2. Dalam senyawa, bilangan oksidasi:

a. 1 atom H = +1

kecuali pada hidrida, seperti NaH (natrium hidrida). Dalam NaH bilangan oksidasi H = -1

b. 1 atom O = – 2

kecuali dalam peroksida. Bilangan oksidasi 1 atom O dalam peroksida = -1.

c. 1 atom logam sama dengan golongannya dan diberi tanda positif.

  1. Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul = 0 (nol)

Contoh:

Berapakah bilang oksidasi P dalam Na3PO4?

Jawab:

Dalam molekul Na3PO4: Bilangan oksidasi 1 atom Na = + 1

Maka untuk 3 atom Na = +3

Bilangan oksidasi 1 atom O = -2

Maka untuk 4 atom O = -8

Oleh karena jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul Na3PO4 = 0, maka bilangan oksidasi P = + 5

Dengan menggunakan bilangan oksidasi dapat ditentukan rumus molekul suatu senyawa.

Contoh:

  1. Apakah rumus molekul yang terbentuk antara Na dengan S?

Bilangan oksidasi 1 atom Na dalam senyawa = +1

Bilangan oksidasi 1 atom S dalam senyawanya dapat –2, +4, atau +6.

Karena jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam molekul = 0, maka senyawa yang mungkin terjadi adalah senyawa antara dua atom Na dengan jumlah bilangan oksidasi = +2 dan 1 atom S dengan bilangan oksidasi = -2. Jadi rumus molekulnya adalah: (Na+)2S2- atau Na2S.

  1. Rumus molekul apa sajakah yang terbentuk antara S dengan O?

S-2 dengan O-2 tidak terjadi

S+4 dengan O-2 rumus molekulnya SO2

S+6 dengan O-2 rumus molekulnya SO3

Tatanama

  1. Nama senyawa yang terjadi dari ikatan 2 macam unsur, umumnya

diberi akhiran -ida.

Contoh:

Na2S = natrium sulfida

CaCl2 = kalsium klorida

BaO = barium oksida

Al2O3 = aluminium oksida

  1. Nama senyawa antara 2 macam unsur bukan logam, jumlah

masing-masing atom di dalam molekul senyawa itu dinyatakan

dengan:

1 = mono

2 = di

3 = tri

4 = tetra

5 = penta

6 = heksa

7 = hepta

8 = okta

9 = nona

10 = deka

Contoh:

CO2 = karbon dioksida

P2O5 = (di)pospor pentaoksida

CCl4 = karbon tetraklorida

SO3 = belerang trioksida

  1. Senyawa yang mengandung anion poliatom diberi nama sesuai

dengan nama dan bilangan oksidasi logam diikuti dengan nama

anion poliatom pembentuknya

Contoh:

Na2SO3 = natrium sulfit

FeSO4 = besi (II) sulfat

Cu(NO3)1 = tembaga (II) nitrat

Na3PO4 = natrium pospat

  1. Untuk senyawa unsur logam yang mempunyai 2 harga bilangan

oksidasi, pemberian namanya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:

a. di belakang nama logam dituliskan harga bilangan oksidasinya

menggunakan angka Romawi di antara tanda ( ).

b. nama unsur logam yang bilangan oksidasinya rendah diberi

akhiran –o dan yang lebih tinggi diberi akhiran –i.

Contoh:

SnCl2 = timah (II) klorida / stanno klorida

SnCl4 = timah (IV) klorida/ stanni klorida

Bagikan ke:
Erwin Widianto

Erwin Widianto

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *