Pengertian Thorium, Contoh, Bentuk Gambar dan Harganya

Apa Itu Thorium? Pengertian Menurut Ilmuwan Kimia
Thorium adalah sebuah unsur kimia yang tergolong dalam deret aktinida dengan simbol Th dan nomor atom 90. Unsur ini bersifat radioaktif, berwarna keperakan, dan secara kimia mirip dengan uranium. Dalam kondisi normal, thorium cukup stabil karena waktu paruh isotop alaminya, thorium-232, mencapai sekitar 14,05 miliar tahun, mendekati usia alam semesta itu sendiri.
Sebagai seorang ahli kimia, saya menganggap thorium sebagai salah satu alternatif masa depan dalam dunia energi nuklir. Sifat radioaktifnya yang “lembut” menjadikan thorium jauh lebih aman dibandingkan uranium, serta menghasilkan limbah radioaktif yang lebih sedikit. Thorium juga lebih melimpah di kerak bumi, bahkan tiga kali lebih banyak dibandingkan uranium.
Karakteristik dan Sifat Fisika Thorium

Berikut adalah karakteristik fisik dan kimia thorium:
Sifat Fisika | Nilai |
---|---|
Nomor Atom | 90 |
Massa Atom | 232.03806 u |
Titik Leleh | 1.750 °C |
Titik Didih | 4.790 °C |
Warna | Perak mengkilap |
Wujud | Padat pada suhu kamar |
Kategori Unsur | Aktinida |
Thorium teroksidasi dengan lambat di udara dan membentuk lapisan oksida (ThO₂), mirip seperti aluminium. Namun, lapisan ini tidak melindungi logam dari oksidasi lanjutan.
Sejarah Penemuan Thorium

Thorium pertama kali ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius, seorang ahli kimia asal Swedia, pada tahun 1828. Ia menamakannya berdasarkan Dewa petir Norwegia, Thor. Unsur ini awalnya ditemukan dalam mineral torit yang berasal dari Norwegia.
Pada masa awal penemuannya, thorium sempat digunakan dalam pembuatan mantel gas untuk lampu yang memancarkan cahaya putih terang ketika dipanaskan. Namun, karena sifat radioaktifnya, penggunaan ini dikurangi drastis sejak pertengahan abad ke-20.
Contoh Penggunaan Thorium dalam Kehidupan dan Teknologi
Meski jarang dibahas dalam kurikulum sekolah, thorium memiliki berbagai aplikasi penting, terutama di bidang teknologi tinggi dan nuklir. Berikut adalah beberapa contoh penggunaannya:
1. Sebagai Bahan Bakar Nuklir Alternatif
Thorium sedang diteliti secara aktif sebagai bahan bakar nuklir dalam reaktor garam cair (MSR – Molten Salt Reactor). Dalam sistem ini, thorium diubah menjadi uranium-233 yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar.
2. Katalis dalam Industri Petrokimia
Senyawa thorium digunakan sebagai katalis dalam proses pemecahan hidrokarbon berat menjadi bahan bakar ringan seperti bensin.
3. Paduan Logam dalam Industri Kedirgantaraan
Paduan thorium-magnesium digunakan untuk membuat komponen pesawat dan roket karena daya tahan panasnya yang tinggi.
4. Produksi Mantel Gas (Historical Use)
Meski kini sudah jarang, mantel lampu gas dari thorium menghasilkan cahaya putih terang yang efisien dan dulu digunakan sebelum lampu listrik tersebar luas.
Bentuk dan Visualisasi Thorium
Dalam bentuk murninya, thorium tampak seperti logam putih perak. Permukaannya mengkilap ketika baru dipotong, namun akan menjadi kusam akibat oksidasi.
Gambar Thorium (Deskripsi Visual):

Bayangkan sepotong logam perak terang yang menyerupai aluminium, tetapi lebih berat dan padat. Bila diletakkan di udara terbuka selama beberapa jam, permukaannya berubah menjadi abu-abu kusam, tanda adanya pembentukan senyawa oksida (ThO₂).
Thorium tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dalam bentuk cair atau gas, karena suhu yang dibutuhkan untuk melelehkannya sangat tinggi. Dalam bentuk senyawa, seperti thorium nitrate atau thorium oxide, zat ini umumnya berbentuk serbuk putih atau abu-abu.
Kandungan Thorium di Alam dan Sumber Utama
Thorium tidak ditemukan dalam bentuk bebas di alam, tetapi terdapat dalam berbagai mineral. Beberapa sumber alam thorium yang umum meliputi:
- Monasit – fosfat mineral yang mengandung thorium, banyak ditemukan di India dan Brasil.
- Torit – salah satu sumber utama thorium murni.
- Thorianit – oksida campuran uranium dan thorium.
Negara-negara seperti India, Norwegia, Australia, dan Amerika Serikat memiliki cadangan thorium terbesar di dunia. Bahkan, India mengklaim memiliki sekitar 25% cadangan thorium dunia, dan sedang mengembangkan teknologi reaktor thorium secara agresif.
Harga Thorium di Pasaran
Harga thorium cukup fluktuatif karena belum banyak digunakan secara komersial dalam skala besar. Faktor utama yang mempengaruhi harga adalah:
- Tingkat permintaan untuk riset dan reaktor nuklir.
- Regulasi ketat terkait material radioaktif.
- Biaya ekstraksi dan pemurnian dari mineral.
Estimasi Harga Thorium:
Harga thorium oksida (ThO₂) berkisar antara USD 100 – 500 per kilogram tergantung pada kemurnian dan bentuk penyajiannya. Sedangkan thorium logam murni bisa mencapai harga USD 2.000 – 5.000 per kilogram, karena proses pemurniannya yang kompleks dan mahal.
Perlu dicatat bahwa penjualan thorium dalam bentuk murni biasanya dibatasi untuk keperluan penelitian dan militer, sehingga tidak dijual bebas di pasar umum.
Keamanan dan Risiko Paparan Thorium
Meski termasuk radioaktif, thorium memiliki tingkat aktivitas radiasi yang lebih rendah dibandingkan uranium atau plutonium. Namun, tetap saja penggunaannya harus dilakukan dengan pengawasan ketat.
Risiko Paparan Thorium:
- Inhalasi debu thorium dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
- Paparan kronis dapat merusak sistem hati dan ginjal.
- Penyimpanan harus dilakukan dalam wadah logam tertutup yang dilapisi pelindung radiasi.
Sebagai ilmuwan, kami menggunakan thorium dalam laboratorium dengan alat pelindung lengkap, seperti glovebox, ventilasi HEPA, dan sistem monitoring radiasi.
Thorium Sebagai Energi Masa Depan
Dibandingkan uranium, thorium menawarkan beberapa keunggulan penting sebagai bahan bakar nuklir:
- Limbah radioaktif lebih sedikit dan lebih pendek umur paruhnya.
- Tidak mudah digunakan untuk senjata nuklir.
- Lebih efisien dan melimpah di alam.
India, Cina, dan Norwegia kini sedang mengembangkan teknologi reaktor thorium sebagai solusi masa depan terhadap krisis energi dan perubahan iklim. Bila berhasil, thorium bisa menggantikan bahan bakar fosil secara signifikan.
Kesimpulan
Thorium adalah unsur kimia radioaktif yang menjanjikan masa depan cerah dalam dunia energi nuklir. Sebagai ilmuwan, saya menilai thorium sebagai pilihan paling rasional dan berkelanjutan dibandingkan uranium, mengingat keberlimpahannya di alam, keamanan relatif, serta potensi energi yang sangat besar.
Meskipun harga thorium cukup mahal saat ini, pengembangan teknologi ekstraksi dan reaktor generasi baru akan menurunkan biaya tersebut di masa depan. Dengan riset yang tepat, thorium dapat menjadi “emas nuklir” yang ramah lingkungan bagi generasi mendatang.
FAQ Tentang Thorium
Apakah thorium berbahaya?
Ya, karena bersifat radioaktif. Namun tingkat radiasinya lebih rendah dari uranium dan jauh lebih aman bila ditangani dengan prosedur laboratorium standar.
Apakah thorium bisa digunakan sebagai bahan bakar nuklir?
Ya. Thorium dapat diubah menjadi uranium-233, yang bersifat fisil dan bisa digunakan dalam reaktor nuklir.
Dimana thorium paling banyak ditemukan?
Negara dengan cadangan thorium terbesar meliputi India, Australia, Brasil, dan Amerika Serikat.
Apakah thorium tersedia untuk umum?
Tidak. Thorium hanya bisa dibeli oleh institusi riset atau industri dengan izin khusus karena termasuk material radioaktif.