Pengertian dan Prinsip Kerja COD Thermoreactor

oleh | Mar 15, 2023 | Laboratorium

Dalam industri pengolahan limbah, COD (Chemical Oxygen Demand) seringkali digunakan sebagai parameter untuk menentukan kualitas air limbah. COD merupakan ukuran jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi senyawa-senyawa organik dalam air limbah. Oleh karena itu, COD Thermoreactor menjadi salah satu alat yang penting dalam pengukuran COD karena mampu menghasilkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan dapat diandalkan. Pada artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian dan prinsip kerja COD Thermoreactor.

COD Thermoreactor
Gambar COD Thermoreactor

Pengertian COD Thermoreactor

COD Thermoreactor adalah alat yang digunakan untuk membantu mengukur COD dalam sampel air limbah. Alat ini bekerja dengan mengombinasikan sampel air limbah dengan larutan kimia tertentu, dan kemudian memanaskan campuran tersebut pada suhu yang tinggi selama beberapa waktu. Pada saat campuran didiamkan pada suhu yang tinggi, senyawa organik dalam sampel teroksidasi, dan oksigen dihasilkan. Kemudian, oksigen tersebut diukur untuk menentukan jumlah COD dalam sampel.

Prinsip Kerja COD Thermoreactor

COD Thermoreactor bekerja berdasarkan pada prinsip bahwa senyawa organik dalam sampel air limbah dapat dioksidasi oleh reagen kimia tertentu pada suhu yang tinggi. Ketika senyawa organik dioksidasi, oksigen dihasilkan. Jumlah oksigen yang dihasilkan selama proses ini dapat digunakan untuk menentukan jumlah COD dalam sampel.

Prinsip kerja COD Thermoreactor dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Persiapan Sampel

Sebelum dimasukkan ke dalam COD Thermoreactor, sampel air limbah harus dipersiapkan terlebih dahulu. Pertama, sampel harus diambil dari sumber yang mewakili limbah yang akan diuji. Kemudian, sampel harus disaring untuk menghilangkan partikel besar yang dapat mengganggu proses pengukuran COD.

2. Penambahan Reagen Kimia

Setelah sampel siap, reagen kimia ditambahkan ke dalam sampel. Reagen ini biasanya terdiri dari asam sulfat dan kalium dikromat. Asam sulfat digunakan untuk menurunkan pH sampel, sementara kalium dikromat berfungsi sebagai oksidator.

3. Pemanasan Campuran

Setelah reagen kimia ditambahkan, campuran dipanaskan pada suhu yang tinggi selama beberapa waktu. Suhu yang umum digunakan adalah 150°C selama 2 jam. Pemanasan ini dilakukan untuk mengoksidasi senyawa organik dalam sampel dan menghasilkan oksigen.

4. Pendinginan

Setelah campuran dipanaskan, campuran didinginkan dan diencerkan dengan air murni. Hal ini dilakukan untuk mengurangi suhu dan menghilangkan reagen berlebih yang tidak bereaksi.

5. Pengukuran Oksigen

Jumlah oksigen yang dihasilkan selama proses oksidasi diukur dengan menggunakan titrasi iodometri. Pada titrasi iodometri, oksigen bereaksi dengan larutan iodin untuk membentuk ion iodida. Ion iodida kemudian dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat untuk menentukan jumlah oksigen yang dihasilkan selama proses oksidasi.

6. Penghitungan COD

Setelah jumlah oksigen yang dihasilkan diukur, COD dalam sampel dapat dihitung menggunakan rumus yang sesuai. Rumus yang umum digunakan adalah:

COD (mg/L) = [jumlah oksigen yang dihasilkan (mg/L)] x [volume sampel (L)] / [berat spesifik air (g/mL)]

Berat spesifik air pada suhu dan tekanan yang sama dengan sampel adalah sekitar 1 g/mL.

Dari prinsip kerja COD Thermoreactor, dapat diketahui bahwa suhu dan waktu pemanasan sangat mempengaruhi hasil pengukuran COD. Suhu yang terlalu rendah atau waktu pemanasan yang terlalu singkat dapat menghasilkan hasil pengukuran yang tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. Oleh karena itu, pengguna COD Thermoreactor harus memperhatikan parameter-parameter ini dengan baik.

Keuntungan Penggunaan COD Thermoreactor

Penggunaan COD Thermoreactor memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode pengukuran COD lainnya. Beberapa keuntungan tersebut antara lain:

1. Lebih Akurat dan Dapat Diandalkan

Penggunaan COD Thermoreactor dapat menghasilkan hasil pengukuran COD yang lebih akurat dan dapat diandalkan dibandingkan dengan metode pengukuran COD lainnya. Hal ini karena COD Thermoreactor mengoksidasi senyawa organik dalam sampel secara sempurna, sehingga oksigen yang dihasilkan dapat diukur dengan lebih akurat.

2. Lebih Cepat

COD Thermoreactor dapat menghasilkan hasil pengukuran COD yang lebih cepat dibandingkan dengan metode pengukuran COD lainnya. Hal ini karena COD Thermoreactor hanya memerlukan waktu pemanasan selama beberapa jam, sedangkan metode pengukuran COD lainnya memerlukan waktu yang lebih lama.

3. Lebih Mudah dan Sederhana

COD Thermoreactor relatif lebih mudah dan sederhana dalam penggunaannya dibandingkan dengan metode pengukuran COD lainnya. Pengguna hanya perlu menambahkan reagen kimia ke dalam sampel dan memanaskan campuran selama beberapa waktu. Hal ini membuat COD Thermoreactor lebih mudah digunakan oleh pengguna yang tidak memiliki latar belakang kimia yang kuat.

4. Lebih Hemat Biaya

COD Thermoreactor relatif lebih hemat biaya dibandingkan dengan metode pengukuran COD lainnya. Alat ini memiliki harga yang relatif terjangkau dan tidak memerlukan banyak bahan kimia atau peralatan tambahan.

Kesimpulan

COD Thermoreactor adalah alat yang digunakan untuk mengukur COD dalam sampel air limbah. Alat ini bekerja dengan mengombinasikan sampel air limbah dengan larutan kimia tertentu, dan kemudian memanaskan campuran tersebut pada suhu yang tinggi selama beberapa waktu. Pada saat campuran didiamkan pada suhu tinggi, senyawa organik dalam sampel dioksidasi menjadi oksigen. Oksigen yang dihasilkan kemudian diukur menggunakan metode titrasi iodometri untuk menentukan jumlah COD dalam sampel.

Prinsip kerja COD Thermoreactor didasarkan pada oksidasi senyawa organik dalam sampel dengan oksigen. Oksigen dihasilkan dengan mereaksikan senyawa organik dalam sampel dengan larutan kimia tertentu pada suhu tinggi. Oksigen yang dihasilkan kemudian diukur menggunakan metode titrasi iodometri untuk menentukan jumlah COD dalam sampel.

Penggunaan COD Thermoreactor memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan metode pengukuran COD lainnya. Beberapa keuntungan tersebut antara lain lebih akurat dan dapat diandalkan, lebih cepat, lebih mudah dan sederhana, dan lebih hemat biaya.

Namun, pengguna COD Thermoreactor harus memperhatikan parameter-parameter penting seperti suhu dan waktu pemanasan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan dapat diandalkan. Selain itu, COD Thermoreactor juga tidak dapat digunakan untuk mengukur senyawa organik tertentu yang tidak dapat dioksidasi oleh oksigen.

Dalam pengukuran COD, penting untuk memperhatikan parameter-parameter yang mempengaruhi hasil pengukuran dan memilih metode pengukuran yang sesuai untuk sampel yang akan diukur. Dengan penggunaan COD Thermoreactor, diharapkan dapat mempermudah pengukuran COD dalam sampel air limbah dan membantu pengelolaan limbah yang lebih baik dan efektif.

Jika anda ingin membeli alat COD thermoreactor silahkan kunjungi link berikut ini di www.envilife.co.id.

Bagikan ini ke:
<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×