Apa saja Contoh Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit?

oleh | Sep 23, 2023 | Kimia

Larutan adalah salah satu konsep dasar dalam kimia yang seringkali menjadi perdebatan antara elektrolit dan nonelektrolit. Untuk memahami perbedaan antara keduanya dan contohnya, kita perlu merinci karakteristik masing-masing tipe larutan ini. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit, serta memberikan beberapa contoh konkret untuk mengilustrasikan perbedaannya.

Larutan Elektrolit

Gambar Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah jenis larutan yang mengandung ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Ion-ion ini dapat terbentuk dari zat-zat yang terdisosiasi dalam larutan. Ada dua tipe utama larutan elektrolit:

  1. Elektrolit Kuat: Ini adalah larutan yang sepenuhnya terdisosiasi dalam air, menghasilkan ion-ion yang sangat banyak. Contoh larutan elektrolit kuat termasuk larutan asam kuat seperti asam klorida (HCl) dan larutan basa kuat seperti natrium hidroksida (NaOH). Ketika larutan ini diuji dengan alat penghantar listrik, mereka akan memberikan konduktivitas yang tinggi.
  2. Elektrolit Lemah: Larutan elektrolit lemah hanya sebagian terdisosiasi dalam air, sehingga menghasilkan jumlah ion yang lebih sedikit daripada elektrolit kuat. Contoh larutan elektrolit lemah termasuk asam asetat (CH₃COOH) dan asam karbonat (H₂CO₃). Konduktivitas larutan ini lebih rendah dibandingkan elektrolit kuat.

Larutan Nonelektrolit

Gambar Larutan Nonelektrolit

Larutan nonelektrolit adalah jenis larutan yang tidak mengandung ion-ion yang dapat menghantarkan listrik. Molekul-molekul dalam larutan nonelektrolit tetap utuh dan tidak terdisosiasi menjadi ion. Contoh paling umum dari larutan nonelektrolit adalah larutan gula (sukrosa) dalam air. Ketika gula larut dalam air, ia tetap dalam bentuk molekul sukrosa dan tidak berubah menjadi ion.

Perbedaan Utama Antara Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

perbedaan larutan elektrolit dan nonelektrolit

Sekarang, mari kita bahas perbedaan utama antara larutan elektrolit dan nonelektrolit:

  1. Konduktivitas: Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang bergerak. Sebaliknya, larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena tidak mengandung ion-ion yang dapat bergerak.
  2. Terdisosiasi atau Tidak: Larutan elektrolit terdisosiasi menjadi ion-ion, sementara larutan nonelektrolit tidak mengalami disosiasi.
  3. Contoh: Contoh larutan elektrolit telah disebutkan sebelumnya, seperti asam kuat dan basa kuat. Sedangkan contoh larutan nonelektrolit termasuk larutan gula, urea, dan etanol.

Contoh Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit

Kami akan memberikan beberapa contoh konkret dari masing-masing tipe larutan untuk lebih menggambarkan perbedaannya.

Contoh Larutan Elektrolit:

  1. Larutan Asam Klorida (HCl): Ketika HCl larut dalam air, ia terdisosiasi menjadi ion hidrogen (H⁺) dan ion klorida (Cl⁻), sehingga menjadi larutan elektrolit kuat.
  2. Larutan Natrium Klorida (NaCl): Ini adalah contoh lain dari larutan elektrolit kuat, di mana NaCl terdisosiasi menjadi ion natrium (Na⁺) dan ion klorida (Cl⁻).
  3. Larutan Asam Asetat (CH₃COOH): Ini adalah contoh larutan elektrolit lemah. Asam asetat hanya sebagian terdisosiasi dalam air, menghasilkan ion hidrogen (H⁺) dan ion asetat (CH₃COO⁻).

Contoh Larutan Nonelektrolit:

  1. Larutan Gula (Sukrosa): Gula (sukrosa) dalam air tetap dalam bentuk molekul sukrosa dan tidak terdisosiasi menjadi ion. Ini adalah contoh klasik dari larutan nonelektrolit.
  2. Larutan Urea (NH₂CONH₂): Urea juga merupakan contoh larutan nonelektrolit, di mana molekul urea tetap utuh dalam larutan.
  3. Larutan Etanol (C₂H₅OH): Etanol adalah larutan nonelektrolit lainnya. Molekul etanol tidak terdisosiasi menjadi ion dalam air.

Kesimpulan

Dalam kimia, pemahaman tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit sangat penting. Larutan elektrolit mengandung ion-ion yang dapat menghantarkan listrik, sementara larutan nonelektrolit tidak mengandung ion-ion tersebut. Contoh konkret dari masing-masing tipe larutan membantu kita memahami perbedaannya dengan lebih baik. Semoga artikel ini telah memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang larutan elektrolit dan nonelektrolit.

Artikel ini dikutip dari sumber: www.ruangguru.com

<a href="https://bloglab.id/author/bloglab/" target="_self">Erwin Widianto</a>

Erwin Widianto

Content Creator

Saya adalah seorang Content Creator dan SEO Spesialist yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia yang memulai karir di bidang Digital Marketing sejak tahun 2017 hingga sekarang.

0 Komentar

Kirim Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Silahkan chat dengan tim kami Admin akan membalas dalam beberapa menit
Halo, Ada yang bisa kami bantu? ...
Mulai chat...